Ahad 07 Aug 2022 00:20 WIB

In Picture: Peresmian Pusat Informasi Konservasi Gajah Tebo

PIKG berada di Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Bentang Alam Bukit Tigapuluh..

Red: Mohamad Amin Madani

Mahout (pawang) menunggangi gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) jinak di Pusat Informasi Konservasi Gajah (PIKG) Tebo, Muara Sekalo, Sumay, Jambi, Sabtu (6/8/2022). PIKG yang berada di Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Bentang Alam Bukit Tigapuluh saat ini memiliki lima gajah Sumatera jinak yang didatangkan dari Lampung dan Sumatera Selatan guna pencegahan konflik dan medium edukasi di kawasan itu. (FOTO : ANTARA/Wahdi Septiawan)

Lima mahout (pawang) menunggangi gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) jinak di Pusat Informasi Konservasi Gajah (PIKG) Tebo, Muara Sekalo, Sumay, Jambi, Sabtu (6/8/2022). PIKG yang berada di Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Bentang Alam Bukit Tigapuluh saat ini memiliki lima gajah Sumatera jinak yang didatangkan dari Lampung dan Sumatera Selatan guna pencegahan konflik dan medium edukasi di kawasan itu. (FOTO : ANTARA/Wahdi Septiawan)

Lima mahout (pawang) menunggangi gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) jinak di Pusat Informasi Konservasi Gajah (PIKG) Tebo, Muara Sekalo, Sumay, Jambi, Sabtu (6/8/2022). PIKG yang berada di Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Bentang Alam Bukit Tigapuluh saat ini memiliki lima gajah Sumatera jinak yang didatangkan dari Lampung dan Sumatera Selatan guna pencegahan konflik dan medium edukasi di kawasan itu. (FOTO : ANTARA/Wahdi Septiawan)

Gubernur Jambi Al Haris (kanan) menerima pengalungan bunga dari gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) jinak yang ditunggangi mahout (pawang) saat peresmian Pusat Informasi Konservasi Gajah (PIKG) Tebo di Muara Sekalo, Sumay, Jambi, Sabtu (6/8/2022). PIKG yang berada di Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Bentang Alam Bukit Tigapuluh saat ini memiliki lima gajah Sumatera jinak yang didatangkan dari Lampung dan Sumatera Selatan guna pencegahan konflik dan medium edukasi di kawasan itu. (FOTO : ANTARA/Wahdi Septiawan)

Gubernur Jambi Al Haris (kedua kanan) didampingi Kepala Resor Tebo Hefa Edison (kanan) berpose bersama gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) jinak yang ditunggangi mahout (pawang) saat peresmian Pusat Informasi Konservasi Gajah (PIKG) Tebo di Muara Sekalo, Sumay, Jambi, Sabtu (6/8/2022). PIKG yang berada di Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Bentang Alam Bukit Tigapuluh saat ini memiliki lima gajah Sumatera jinak yang didatangkan dari Lampung dan Sumatera Selatan guna pencegahan konflik dan medium edukasi di kawasan itu. (FOTO : ANTARA/Wahdi Septiawan)

Mahout (pawang) menjaga gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) jinak di Pusat Informasi Konservasi Gajah (PIKG) Tebo, Muara Sekalo, Sumay, Jambi, Sabtu (6/8/2022). PIKG yang berada di Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Bentang Alam Bukit Tigapuluh saat ini memiliki lima gajah Sumatera jinak yang didatangkan dari Lampung dan Sumatera Selatan guna pencegahan konflik dan medium edukasi di kawasan itu. (FOTO : ANTARA/Wahdi Septiawan)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,JAMBI -- Mahout (pawang) menunggangi gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) jinak di Pusat Informasi Konservasi Gajah (PIKG) Tebo, Muara Sekalo, Sumay, Jambi, Sabtu (6/8/2022).

PIKG yang berada di Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Bentang Alam Bukit Tigapuluh saat ini memiliki lima gajah Sumatera jinak yang didatangkan dari Lampung dan Sumatera Selatan guna pencegahan konflik dan medium edukasi di kawasan itu. 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement