Ahad 07 Aug 2022 10:22 WIB

Kenang 19 Tahun Bom JW Marriott, Kepala BNPT: Tidak Boleh Terjadi Lagi Terorisme di Dunia

BNPT bersama unsur pemerintah dan masyarakat melakukan kesiapsiagaan nasional.

Red: Gilang Akbar Prambadi
ilustrasi terorisme
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
ilustrasi terorisme

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Boy Rafli Amar hadir dalam peringatan 19 tahun bom JW Marriott. Tragedi yang terjadi pada tanggal 5 Agustus 2003 silam ini menyebabkan 14 orang meninggal dunia dan 156 orang luka-luka.

Dilansir dari Antara, Ahad (7/8/2022), Boy Rafli mengatakan, tragedi bom JW Marriott menjadi pengingat akan bahaya dan ancaman terorisme, serta menjadi motivasi bagi seluruh masyarakat agar tidak ada lagi aksi teror yang terjadi di Indonesia dan dunia.a

Baca Juga

"Peristiwa seperti ini tidak boleh terjadi lagi dan bergandeng tangan dalam melawan segala bentuk kekerasan, kita semua harus mengumandangkan bahwa peristiwa ini tidak layak terjadi di NKRI dan seluruh dunia," kata Boy Rafli.

Dalam upaya pencegahan aksi terorisme dan ide-ide yang melatarbelakanginya, BNPT bersama unsur pemerintah dan masyarakat melakukan kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi dan deradikalisasi. 

BNPT juga telah menyelenggarakan forum yang mempertemukan antara korban/penyintas dengan mitra deradikalisasi yang menurut Boy Rafli menjadi katalisator pemulihan dan reintegrasi sosial kedua pihak. 

"BNPT terus mempromosikan dan melakukan national resilience dari pengaruh ide teror yg berbasis kekerasan yang tidak bisa dilakukan secara parsial, harus dilakukan dengan cara komprehensif dengan pendekatan soft dan hard," lanjut dia.

Senada dengan Kepala BNPT, Kepala Kantor Staf Presiden RI, Dr. Moeldoko, mengatakan aksi teror  seperti yang terjadi di JW Marriott tidak boleh terjadi lagi di Indonesia. Dia mengatakan pemerintah secara serius menanggulangi terorisme dari hulu ke hilir dengan melibatkan unsur masyarakat. 

"Dalam menyikapi terorisme pemerintah tidak tinggal diam, pemerintah telah mengadopsi whole government untuk melawan terorisme dari hulu ke hilir, kita juga menggandeng masyarakat untuk berkolaborasi karena pemerintah tidak bisa bekerja sendiri melawan terorisme," kata dia.

Selain melakukan tabur bunga dan doa bersama, peringatan ini juga dijadikan momen peluncuran buku The Power of Forgiveness: Memoar Korban Bom JW Marriott yang ditulis oleh Toni Sumarno yang merupakan salah satu korban bom JW Marriott 2003.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement