Ahad 07 Aug 2022 23:02 WIB

Bombardir Gaza, AWG: Israel Rezim Dzalim, Harus Dimusnahkan

Klaim Zionis Israel bombardir Gaza sebagai upaya pencegahan adalah mengada-ada.

Red: Teguh Firmansyah
Warga memeriksa puing-puing bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan udara Israel, di Gaza, Sabtu, 6 Agustus 2022. Jet Israel menggempur target militan di Gaza saat roket menghujani Israel selatan, beberapa jam setelah gelombang serangan udara Israel di pantai kantong itu menewaskan sedikitnya 11 orang, termasuk seorang militan senior dan seorang gadis berusia 5 tahun.
Foto: AP/Adel Hana
Warga memeriksa puing-puing bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan udara Israel, di Gaza, Sabtu, 6 Agustus 2022. Jet Israel menggempur target militan di Gaza saat roket menghujani Israel selatan, beberapa jam setelah gelombang serangan udara Israel di pantai kantong itu menewaskan sedikitnya 11 orang, termasuk seorang militan senior dan seorang gadis berusia 5 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aqsa Working Group mengecam keras langka Zionis Israel yang kembali membombardir Gaza. Setidaknya 13 orang syahid termasuk seorang gadis berusia lima tahun.

"AWG mengutuk sekeras kerasnya atas agresi Zionis ini. Serangan ini, sekali lagi membuktikan bahwa mereka adalah rezim dzalim yang tersisa yang harus dimusnahkan dari muka bumi," tulis AWG dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Ahad (7/8/2022).

Baca Juga

Menurut AWG, klaim Zionis Israel bombardier Gaza sebagai upaya pencegahan, adalah alasan mengada-ada. Mereka seharusnya tidak boleh direspons dengan bombardir properti dan korban sipil dan anak-anak.

Para pemimpin dunia dan seluruh komunitas internasional dituntut untuk merespons kedzaliman ini dengan nyata. "Tidak sekedar gimmick diplomatik apalagi standar ganda, memberikan kecaman tapi terus menjalin hubungan mesra dengan Zionis. Atau mengutuk, memberi sanksi, dan memboikot Rusia atas invasi ke Ukraina tapi membiarkan kedzaliman Zionis di Palestina.:

Kepada pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, AWG menyerukan untuk terus memperkuat bantuan dan dukungan kepada rakyat Palestina dan menghindari sejauh-jauhnya hubungandengan Zionis Israel. Termasuk menolak keikutsertaan Timnas U-19 Israel pada Piala Dunia U-20 di Indonesia tahun depan. Karena penolakan itu sejalan dengan amanatPembukaan UUD 1945 Alinea Pertama, juga seruan Presiden Joko Widodo pada Konferensi OKI tahun 2016 untukboikot Israel.

Kepada rakyat Palestina diserukan untuk terus tabah dan sabar menggelorakan perlawanan terhadap Zionis Israel. Karena sejatinya, melawan Israel adalah melindungi kemuliaan Masjid Al Aqsa. Akan tetapi harus disadari bahwa perlawanan itu hanya akan berhasil jika persatuan nasional dapat diwujudkan.

Menolak dengan keras tindakan semuapihak yang mendukung atau bersimpati kepada Zionis  pada hakikatnya mendukung ketidakadilan dan pelanggaran HAM merupakan sikap yang bertentangan dengan UUD 1945 yang mana secara tegas menentang adanya penjajahan di mukabumi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement