Senin 08 Aug 2022 10:17 WIB

Gencatan Senjata Berlaku di Gaza, Mesir Berupaya Bebaskan Khalil Awawdeh

Mesir sedang mengerahkan upaya membebaskan tahanan Palestina Khalil Awawdeh

Red: Esthi Maharani
Gencatan senjata yang ditengahi Mesir di Jalur Gaza antara Israel dan kelompok Jihad Islam Palestina mulai berlaku pada Ahad (7/8/2022) malam pukul 11.30 malam waktu setempat
Gencatan senjata yang ditengahi Mesir di Jalur Gaza antara Israel dan kelompok Jihad Islam Palestina mulai berlaku pada Ahad (7/8/2022) malam pukul 11.30 malam waktu setempat

REPUBLIKA.CO.ID., GAZA CITY -- Gencatan senjata yang ditengahi Mesir di Jalur Gaza antara Israel dan kelompok Jihad Islam Palestina mulai berlaku pada Ahad (7/8/2022) malam pukul 11.30 malam waktu setempat (20.30GMT).

Perjanjian gencatan senjata datang setelah tiga hari serangan udara Israel di Gaza, yang menewaskan sedikitnya 44 warga Palestina dan lebih dari 360 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Sumber sebelumnya mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa Israel dan Jihad Islam telah menyetujui gencatan senjata di Gaza mulai pukul 11.30 malam. Mesir juga meminta kedua belah pihak melakukan gencatan senjata bersama dan komprehensif di Gaza.

Sebuah sumber resmi Mesir yang dikutip oleh kantor berita negara MENA mengatakan Mesir sedang mengerahkan upaya membebaskan tahanan Palestina Khalil Awawdeh dan membawanya untuk perawatan, termasuk Bassam Al-Saadi, yang juga dalam tahanan Israel.

Awawdeh, 40, ditangkap oleh pasukan Israel pada bulan Desember dan ditahan tanpa pengadilan. Dia dilaporkan telah melakukan mogok makan selama sekitar satu bulan karena dia tetap di penjara tanpa tuduhan.

Saadi, seorang tokoh senior di sayap politik Jihad Islam, ditahan oleh pasukan Israel awal pekan ini dalam serangan di kota Jenin, Tepi Barat. Jihad Islam mengkonfirmasi gencatan senjata di Gaza.

"Gencatan senjata telah dicapai melalui mediasi Mesir yang akan berlaku pada pukul 23.30 waktu Palestina," kata juru bicara kelompok itu Dauwd Shehab kepada Anadolu Agency.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengatakan serangan militer di Gaza "mencapai tujuannya." Pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara di Jalur Gaza pada hari Jumat dengan dalih adanya "ancaman serangan" oleh Jihad Islam. Dari mereka yang tewas, setidaknya 15 adalah anak-anak dan empat wanita, menurut Kementerian Kesehatan.

Tahun lalu, Mesir berhasil menengahi gencatan senjata untuk mengakhiri 11 hari serangan udara Israel di Gaza, di mana lebih dari 200 warga Palestina tewas dan ribuan terluka. Tiga belas warga Israel juga tewas oleh tembakan roket Palestina dari Gaza selama konflik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement