Selasa 09 Aug 2022 14:05 WIB

Manfaatkan Program Kompetisi Kampus Merdeka, Universitas YARSI Gelar Evaluasi Kurikulum

Pada zaman milenial ilmu perpustakaan semakin dibutuhkan.

Rep: rilis/ Red: Muhammad Subarkah
Para peserta Kegiatan Pembukaan PKKM ini berlangsung selama tiga hari, 4-6 Agustus 2022 di Bogor
Foto: Rilis Yarsi
Para peserta Kegiatan Pembukaan PKKM ini berlangsung selama tiga hari, 4-6 Agustus 2022 di Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kembali memperoleh hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM), Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi Universitas YARSI gelar evaluasi. Momentum ini dilakukan untuk meningkatkan mutu kurikulum, meningkatkan kapasitas dosen, serta mengakomodasi pengembangan diri mahasiswa.  

"Alhamdulillah, tahun ini kita kembali diamanahi untuk mengelola dana PKKM, yang direalisasikan dalam dua aktivitas. Aktivitas pertama, yaitu program peningkatan kualitas kurikulum dan kapasitas akademik dosen. Aktivitas kedua, yaitu program peningkatan kualitas mahasiswa dalam record and information management,'' kata Ketua Task Force Prodi, Danang Dwijo Kangko, S.IP., M.P., mengatakan, Selasa (9/2/2001).

Kegiatan Pembukaan PKKM ini berlangsung selama tiga hari, 4-6 Agustus 2022. Kegiatan ini memuat empat agenda utama, yaitu benchmarking Kurikulum Ilmu Perpustakaan dan Sains Informasi di berbagai negara, pembahasan evaluasi kurikulum PdSI Universitas YARSI, Focus Group Discussion untuk Penguatan Rencana Pembelajaran Semester (RPS), dan konsolidasi internal untuk mengembangkan kurikulum dan RPS.

Pembukaan PKKM PdSI tersebut diresmikan oleh Ketua Yayasan YARSI, Prof. dr. Jurnalis Uddin, P.A.K. Turut hadir beberapa pimpinan Universitas YARSI, di antaranya Prof. dr. Fasli Jalal (Rektor Universitas YARSI), Dr. dr. Wening  Sari, M.Kes. (Wakil Rektor I Universitas YARSI), dan Dr. Octaviani Indrasari Ranakusuma, M.Si., Psi. (Ketua Task Force PKKM Universitas YARSI) dan Dekanat Fakultas Teknologi Informasi Dr.Ummi Azizah Rachmawati. M.Kom, Wakil Dekan 1 Herika Hayurani, M.Kom, dan Kepala Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi , Indah Kurnianingsih,S.I.P,MP.

Danang, lebih lanjut menegaskan, bila pada tahun ini adalah kali kedua PdSI Universitas YARSI memperoleh hibah PKKM. Dalam kesempatan ini, PdSI Universitas YARSI memanfaatkannya untuk meningkatkan mutu kurikulum, meningkatkan kapasitas dosen, serta mengakomodasi pengembangan diri mahasiswa.  

"Agenda pertama dari kegiatan Evaluasi Kurikulum, dimulai sekitar pukul 13.00, yaitu benchmarking Kurikulum Ilmu Perpustakaan dan Sains Informasi di berbagai negara. PdSI Universitas YARSI menghadirkan pakar kurikulum Ilmu Perpustakaan dari International Islamic University, Prof. Dr. Roslina Bt. Othman. Beliau memaparkan program standar ilmu perpustakaan yang telah disusun secara sistematis, mulai dari bachelor degree, master degree, hingga doctoral degree,'' tegas Danang.

Melalui pemaparan tersebut, lanjutnya, PdSI Universitas YARSI menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pemetaan bahan kajian yang seharusnya bersinergi dengan beberapa pihak.

Sementara itu, untuk mengembangkan buku kurikulum, PdSI Universitas YARSI melakukan evaluasi draf kurikulum melalui perpektif Prof. Dr. Paulina Pannen, M.Ls. Prof. Paulina Pannen menjabarkan bahwa Pustakawan hari ini memiliki sejumlah tantangan. 

“Pustakawan hari ini terlibat pada tiga dunia: dunia fisik (seperti yang kita ketahui selama ini), dunia cyber (atau yang berkaitan dengan digital), dan metaverse (semuanya serba virtual). Perpustakaan tidak hanya menunggu, tapi juga melakukan riset. Riset dan teaching. PdSI YARSI punya kesempatan untuk mengubah kurikulum, dan berpotensi untuk keren banget,'' ungkapnya.

Pada sesi berikutnya, PdSI Universitas YARSI mendatangkan sejumlah praktisi dari berbagai bidang. Hal ini dilakukan dalam rangka kolaborasi antara Dunia Industri Dunia Usaha (DUDI), dengan PdSI Universitas YARSI sebagai pencetak tenaga kerja terdidik di bidang Ilmu Perpustakaan. Beberapa praktisi yang didatangkan antara lain: Farli Elnumeri, S.S., M.Hum. (ISIPII) Hendro Subagyo, M.Eng. (BRIN), Hani Qonitah, S.IP., M.IMS (P3RI), dan Raistiwar Pratama, S.S., B.A., MA. (ANRI).

Berkecimpung di Badan Riset dan Inovasi Nasional, Hendro Subagyo mengatakan bahwa saat ini yang kita perlukan itu kandidat pegawai yang agile, cepat belajar, dan cepat beradaptasi. 

Hendro Subahyo menambahkan, “Banyak yang berbeda backgorund pendidikan. Background-nya perpus, ternyata kerja jadi sekretaris. Aspek ilmu ada, berubah haluan itu karena lingkungan, perubahan passion di lingkungan kerja, maka kita butuh pegawai yang agile."

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement