Selasa 09 Aug 2022 15:07 WIB

Nadiem: Talenta Digital Harus Berkolaborasi dengan Semangat Kebinekaan

Indonesia mengajak negara G20 untuk bergotong royong mentransformasikan pendidikan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus raharjo
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/4/2022). Raker tersebut membahas perkembangan dan evaluasi pelaksanaan seleksi Guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/4/2022). Raker tersebut membahas perkembangan dan evaluasi pelaksanaan seleksi Guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, mengatakan, di masa depan teknologi informasi akan berkembang dan berekspansi jauh lebih cepat dan jauh lebih masif dari saat ini. Untuk itu, semua negara, terutama Indonesia, membutukan talenta digital yang cerdas dan kreatif.

"Kita sangat membutuhkan talenta-talenta digital yang cerdas dan kreatif dan mampu berkolaborasi dengan semangat kebhinekanaan," ujar Nadiem saat membuka kegiatan International Olympiad in Informatics (IOI) di Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (9/8/2022).

Baca Juga

Nadiem mengatakan, tujuan tersebutlah yang kini menjadi prioritas Merdeka Belajar dan yang sedang diupayakan pemerintah Indonesia melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbudristek. Dimana, unit tersebut fokus memfasilitasi manajemen talenta untuk mendorong pelajar menunjukkan prestasinya.

"Juga untuk mendapatkan apresiasi yang lebih luas, terkoneksi dengan jaringan-jaringan talenta lain sehingga anak-anak Indonesia bisa terus berkarya dan berprestasi," jelas dia.

Menurut Nadiem, saat ini sudah ada lebih dari 50 juta pelajar di seluruh Indonesia yang berada di dalam jaringan Kemendikbudristek yang siap berkompetisi sesuai dengan minatnya masing-masing. Minat tersebut mulai dari bidang sains, seni budaya, vokasi, kewirausahaan, hingga olahraga dan lainnya.

"Bidang sains, di bidang seni budaya, vokasi, kewirausahaan, olahraga, yang delapan di antaranya ikut berkompetisi dalam IOI ke-34 kali ini," jelas dia.

Dia merasa perhelatan IOI kali ini merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia karena sudah diberikan kepercayaan untuk menjadi tuan rumah salah satu olimpiade sains tingkat dunia yang tertua dan terbesar. Terlebih, kata dia, baru kali ini kegiatan tersebut dilakukan secara hibrida setelah dua tahun dilakukan secara daring karena pandemi Covid-19.

"IOI ke-34 tahun ini bertepatan dengan presidensi G20 Indonesia. Dimana Kemendikbudristek mengajak negara-negara anggota G20 untuk bergotong royong memulihkan dan mentransformasi pendidikan, terutama guna mempersiapkan para pelajar kita menghadapi tantangan masa depan," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement