Selasa 09 Aug 2022 16:57 WIB

ASDP Indonesia Ferry Incar Laba Rp 541 Miliar pada Tahun Ini

Semester II 2022 adalah masa yang sangat menantang untuk ASDP.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah kapal Ferry yang hendak berlabuh berada di kawasan Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten (ilustrasi). Pada semester I 2022 PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat lonjakan laba bersih sebesar Rp 380 miliar
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Sejumlah kapal Ferry yang hendak berlabuh berada di kawasan Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten (ilustrasi). Pada semester I 2022 PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat lonjakan laba bersih sebesar Rp 380 miliar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bertekad meneruskan kinerja positif hingga akhir tahun ini. Pada semester I 2022, perusahaan penyeberangan pelat merah tersebut mencatat lonjakan laba bersih sebesar Rp 380 miliar atau naik 149 persen dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 153,5 miliar.

Selain itu, perusahaan juga mengantongi pendapatan sebesar Rp 1,89 triliun pada semester I 2022. "Laba semester II 2022 diproyeksikan sebesar Rp 202,34 miliar atau 100 persen terserap dari target RKAP. Adapun proyeksi laba tahun ini sebesar Rp 541,06 miliar atau tumbuh sebesar 65,97 persen dari laba pada 2021," ujar Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Selasa (9/8/2022).

Baca Juga

Shelvy menyampaikan perusahaan telah memiliki sejumlah langkah strategis dalam menjaga kinerja positif agar dapat terus berlanjut pada semester II 2022 melalui kebijakan strategi manajemen, antara lain fokus pada peningkatan pendapatan, seperti komersialisasi pelabuhan, juga optimaliasi kapal termasuk kerja sama dengan mitra kerja. Shelvy menyebut perusahaan juga akan terus konsisten pada program transformasi, dan digitalisasi, prioritas investasi, dan efisiensi keuangan.

Shelvy menuturkan, ASDP Indonesia Ferry juga berkomitmen terus menghadirkan pelayanan prima dan operational excellence, khususnya menghadapi momen-momen puncak liburan diantaranya periode Natal dan Tahun baru 2023.

Secara finansial, lanjut Shelvy, perusahaan berkomitmen mewujudkan target pencapaian perusahaan yakni Ebitda Rp 1 triliun. Target pencapaian Ebitda tersebut diterjemahkan melalui pengelolaan operasional penyeberangan dan operasional pelabuhan yang menjunjung cost effectiveness.

Dari sisi bisnis, lanjut Shelvy, optimalisasi pendapatan juga terus dilakukan dengan perluasan skema B2B, perluasan penerapan digitalisasi pelabuhan, penambahan alat produksi kapal, serta sinergi ASDP Group bersama anak perusahaan ASDP yang baru saja diakuisisi yakni PT Jembatan Nusantara melalui sinergi fleet plan.

"Hal ini diharapkan dapat mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat di berbagai lintasan. Tidak kalah menarik adalah target pembangunan themepark Krakatau Park dan penyelesaian masjid Bakauheni (bagian dari Proyek Bakauheni Harbour City) pada akhir tahun ini," lanjut Shelvy.

Shelvy berharap hal ini dapat memberikan kontribusi kepada pariwisata di Lampung dan sekitarnya serta berdampak pada peningkatan pergerakan di lintasan Merak-Bakauheni maupun Jalan Tol Trans Sumatera. "Krakatau Park sebagai crowd puller bagi Bakauheni Harbour City ditargetkan selesai pada semester I 2023," ucapnya.

Shelvy mengatakan perusahaan juga melakukan sejumlah langkah antisipatif menghadapi kondisi ketidakpastian perekonomian dunia akibat pandemi hingga dampak perang Rusia dan Ukraina. Menurut Shelvy, perang Rusia dan Ukraina berdampak negatif terhadap harga minyak dunia, krisis energi dan resesi ekonomi di beberapa negara besar dunia. 

Hal ini berdampak kepada nilai tukar dan inflasi yang terus mempersulit situasi bisnis di berbagai industry, tidak terkecuali bisnis penyeberangan yang salah satu komponen biaya utamanya adalah bahan bakar solar. "Situasi yang penuh ketidakpastian ini menjadi salah satu tantangan yang harus disikapi dengan baik oleh ASDP," ungkap Shelvy.

Shelvy menilai perusahaan harus mampu melakukan operasional bisnis secara efektif dan efisien serta terus mendukung pelayanan logistik nasional. Bagi Shelvy, kewaspadaan terhadap kondisi eksternal yang dihadapi perusahaan juga disikapi dengan cost effectiveness yang menjadi fundamental diterapkan melalui penggunaan anggaran tepat guna serta bersikap cermat dalam memprioritaskan kegiatan investasi perusahaan.

Dia menyampaikan investasi perusahaan akan fokus kepada kegiatan investasi yang dikategorikan sebagai market fit yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kepada perusahaan dalam waktu yang cepat.

"Semester II 2022 adalah masa yang sangat menantang untuk ASDP. Selain target pengembangan, pelayanan kepada masyarakat menjadi prioritas dalam operasional kami. Memberikan layanan yang prima dan operasional yang excellent adalah tugas utama ASDP demi memberikan keamanan, kenyamanan dan keselamatan bagi pengguna jasa," kata Shelvy menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement