Selasa 09 Aug 2022 18:24 WIB

DJBC: Penerimaan Bea Keluar Sumsel Melejit 337 Persen

Sumsel mencatat penerimaan Bea Keluar sebesar Rp 168 miliar per Juni 2022.

Red: Nidia Zuraya
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan (ilustrasi). Direktorat Jenderal Bea Cukai Sumatera Bagian Timur (Provinsi Sumatera Selatan) mencatat penerimaan Bea Keluar melejit hingga 337 persen dari target per Juni 2022.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan (ilustrasi). Direktorat Jenderal Bea Cukai Sumatera Bagian Timur (Provinsi Sumatera Selatan) mencatat penerimaan Bea Keluar melejit hingga 337 persen dari target per Juni 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Direktorat Jenderal Bea Cukai Sumatera Bagian Timur (Provinsi Sumatera Selatan) mencatat penerimaan Bea Keluar melejit hingga 337 persen dari target per Juni 2022. Peningkatan ini karena dipengaruhi dibukanya kembali izin ekspor CPO dan turunannya.

Kepala Kantor Wilayah Ditjen Bea Cukai Sumatera Bagian Timur Sugeng Apriyanto di Palembang, Selasa (9/8/2022), mengatakan, Sumsel mencatat penerimaan Bea Keluar sebesar Rp 168 miliar per Juni 2022, sementara target hingga akhir tahun Rp 49,8 miliar. Kondisi ini tak sebaik dengan penerimaan Bea Masuk, yang mana mengalami tren penurunan pada bulan Juni 2022 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

Baca Juga

Sumsel hanya meraup Rp 103 miliar atau merealisasikan 101,2 dari target 2022. Namun, capaian ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun sebelumnya.

Pada bulan Juni ini, importasi mesin masih mendominasi penerimaan Bea Masuk Sumatera Selatan. Sementara untuk penerimaan dari cukai, Sumsel tidak memiliki sumber penghasilan dari sektor ini karena belum diberlakukannya cukai plastik. Karena itu, realisasi penerimaan Bea dan Cukai di Sumsel mencapai Rp 271,3 miliar atau sudah mencapai 178,82 persen dari target.

Menurutnya capaian patut disyukuri karena penerimaan Bea dan Cukai di Sumsel sempat tertekan pada triwulan I/2022 lantaran menurunnya aktivitas industri dan komoditas CPO. Realisasi Bea Keluar tercatat hanya senilai Rp 16,57 miliar pada April 2022 atau turun lebih dari 50 persen jika dibandingkan Maret 2022 karena adanya pelarangan ekspor CPO.

Penurunan kala itu juga terjadi pada Bea Masuk lantaran kegiatan impor dari perusahaan yang beroperasi di Sumsel menurun. Adapun realisasi Bea Masuk di Sumsel senilai Rp 19,19 miliar atau turun 22,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya pada April lalu.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement