Rabu 10 Aug 2022 01:50 WIB

Kasus Omicron Kembali Muncul di Xinjiang China

Kasus Omicron muncul di Xinjiang saat puncak liburan musim panas.

Red: Nora Azizah
Kasus Omicron muncul di Xinjiang saat puncak liburan musim panas.
Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie
Kasus Omicron muncul di Xinjiang saat puncak liburan musim panas.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kasus COVID-19 varian Omicron muncul kembali di Daerah Otonomi Xinjiang dan Daerah Otonomi Xizang atau Tibet, wilayah baratdaya China, yang kali ini terjadi pada puncak liburan musim panas. Sebanyak 274 kasus baru di Xinjiang telah berdampak pada 12 kabupaten dan beberapa distrik di tujuh prefektur dan kota.

Otoritas kesehatan setempat, Senin (8/8/2022), mengidentifikasi kasus tersebut sebagai Omicron subvarian BA.5.2 yang berasal dari luar negeri. Selama 1-21 Juli 2022, Xinjiang telah menerima 25,5 juta wisatawan atau naik 15,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

Baca Juga

Selama periode tersebut pendapatan Xinjiang dari sektor pariwisata telah mencapai 19,1 miliar yuan (Rp42 triliun) atau naik 16,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Saat kasus baru ditemukan pada 30 Juli-7 Agustus 2022, Xinjiang menerima kunjungan 8,8 juta wisatawan.

Sementara itu, otoritas kesehatan Tibet, dikutip Xinhua, Selasa (9/8/2022), mengidentifikasi kasus baru sebagai Omicron subvarian BA.2.76 yang juga berasal dari luar negeri. Situs warisan dunia Istana Potala dan Istana Norbulingka di Ibu Kota Tibet di Lhasa ditutup untuk sementara bagi para pengunjung.

Sejak Ahad (7/8/2022) di Kota Lhasa terdapat 18 kasus positif dan di Kabupaten Burang. Sekitar 600 kontak dekat kasus positif tersebut berhasil dilacak dan kini ditempatkan di fasilitas karantina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement