Rabu 10 Aug 2022 00:15 WIB

Mahfud: Sulitnya Kasus Brigadir J karena Terjadi di Internal Polri

Mahfud sebut jika kasus ini tak libatkan unsur polisi, tingkat polsek saja bisa usut.

Red: Teguh Firmansyah
Menko Polhukam Mahfud MD memberikan keterangan kepada wartawan terkait pernyataan Kapolri terhadap penuntasan kasus kematian Brigadir Joshua di Kantor Kemenko Polhukam di Jakarta, Selasa (9/8/2022). Pemerintah memberikan apresiasi kepada Kapolri dan Jajarannya terkait kemajuan kasus Brigadir Joshua dan penetapan tersangka baru.
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Menko Polhukam Mahfud MD memberikan keterangan kepada wartawan terkait pernyataan Kapolri terhadap penuntasan kasus kematian Brigadir Joshua di Kantor Kemenko Polhukam di Jakarta, Selasa (9/8/2022). Pemerintah memberikan apresiasi kepada Kapolri dan Jajarannya terkait kemajuan kasus Brigadir Joshua dan penetapan tersangka baru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengibaratkan pengusutan kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J seperti orang yang sulit melahirkan normal sehingga harus dilakukan operasi cesar. Menurut dia, sulitnya pengungkapan kasus ini karena terjadi di internal Polri.

"Ya itu karena terjadi di internal Polri gitu. Ini harus hati-hati agar Polrinya selamat, seperti kemudian di situ yang sering saya katakan ada fenomena psikopolitis juga ada psikohierarki juga, sehingga kemudian kelompok-kelompok juga. Nah, itu kan agak sulit kalau tidak melalui operasi caesar," kata Mahfud dalam jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (9/8/2022) malam. 

 

Mahfud menuturkan, Ketua KPK Firli Bahuri yang merupakan purnawirawan Polri menyampaikan kepada dirinya, jika kasus ini bukan melibatkan pejabat tinggi Polri, maka dapat segera terungkap. Bahkan, kepolisian setingkat polsek bisa dengan mudah mengusutnya. 

 

"Purnawirawan kepada saya itu, Pak Firli, teman saya di KPK (menyampaikan), 'Pak Menko, kasus kayak gini kalau tidak ketemu (pelaku utamanya) itu kebangetan. Wong orang hilang tubuhnya terpisah, hanya orang masih dikubur dengan apa semen bisa ketemu kok. Kalau kayak gini tuh polsek aja bisa (mengungkap) kalau tidak ada psiko psikologikal itu. Itu bisa polsek itu. Karena itu tempatnya hanya dalam sekian area. Orang yang ada di situ sudah diketahui lebih dari dua atau tiga, itu gampang,' katanya," ungkap Mahfud menirukan ucapan Firli kepada dirinya. 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ
Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan,

(QS. Al-Ma'idah ayat 48)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement