Rabu 10 Aug 2022 18:35 WIB

MenkopUKM: Kratom Punya Potensi Ekonomi Luar Biasa Bagi Masyarakat

Pemanfaatan kratom masih menjadi polemik karena termasuk narkotika golongan I.

Red: Reiny Dwinanda
Daun kratom untuk obat (Ilustrasi). Menkop UKM Teten Masduki akan membicarakan polemik kratom dengan Kementerian Perdagangan, Kemeterian Kesehatan, dan Badan Narkotika Nasional.
Foto: Republika
Daun kratom untuk obat (Ilustrasi). Menkop UKM Teten Masduki akan membicarakan polemik kratom dengan Kementerian Perdagangan, Kemeterian Kesehatan, dan Badan Narkotika Nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menyatakan komoditas kratom memiliki potensi ekonomi yang luar biasa bagi para petani dan masyarakat Indonesia. Di sisi lain, ia mengakui bahwa kratom masih menjadi perdebatan.

"Masih banyak orang yang khawatir terhadap kratom, tapi hari ini saya terima kasih mendapatkan input bahwa ternyata kratom aman bagi kesehatan dan ini didukung dengan riset saintifik dan punya nilai ekonomi yang cukup tinggi," ujar Teten dalam diskusi dengan Kamar Dagang, Asosiasi Kratom Amerika, ahli Riset, senator dan Representative (DPR) USA dengan tema "Urgensi Keberlangsungan Perdagangan Kratom" di Jakarta, Rabu (10/8/2022).

Baca Juga

Di Amerika Serikat, menurut Teten, terdapat 16 juta orang yang membutuhkan kratom untuk menyelesaikan masalah kesehatan. Ia menyebut fakta tersebut berpeluang dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mengekspor kratom sehingga para petani kecil yang membudidayakan komoditas itu dapat kian sejahtera.

Terkait adanya isu terkait kratom yang akan dikategorikan dalam golongan I narkotika, Teten mengatakan akan membicarakan persoalan tersebut dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Kesehatan, dan Badan Narkotika Nasional (BNN). Ia akan memastikan keberlanjutan produk kratom, sehingga pemerintah tak ragu-ragu menempatkan kratom sebagai produk unggulan Indonesia untuk ekspor.

"Saya optimistis Indonesia bisa terus memproduksi kratom dan bisa terus melanjutkan perdagangan dengan Amerika Serikat," ucap Teten pada diskusi yang diselenggarakan Koperasi Produsen Anugerah Bumi Hijau (Koprabuh) itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement