Rabu 10 Aug 2022 18:48 WIB

Peneliti IPB University Kembangkan Rumpun Ayam Lokal Unggul IPB D1

Ayam IPB D1 memiliki daging berantioksidan tinggi sebagai pangan fungsional

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Gita Amanda
 Sejumlah peneliti dari Fakultas Peternakan (Fapet) dan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedia (SKHB) IPB University mengembangkan ayam lokal pedaging unggul IPB D1. (ilustrasi)
Sejumlah peneliti dari Fakultas Peternakan (Fapet) dan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedia (SKHB) IPB University mengembangkan ayam lokal pedaging unggul IPB D1. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sejumlah peneliti dari Fakultas Peternakan (Fapet) dan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedia (SKHB) IPB University mengembangkan ayam lokal pedaging unggul IPB D1. Ayam IPB DI diklaim tahan penyakit, tumbuh cepat dan memiliki daging berantioksidan tinggi sebagai pangan fungsional.

Ketua Peneliti Perakitan Ayam Unggul IPB D1, Cece Sumantri, menerangkan pembentukan ayam IPB D1 merupakan langkah yang sangat strategis. Hal ini dalam rangka menjaga ketahanan pangan dan kemandirian pangan protein hewani yang berasal dari ayam lokal di masyarakat pedesaan.

Baca Juga

Pakar ayam dari IPB University itu melanjutkan, berkembangnya industri pembibitan, pakan serta teknik budidaya ayam lokal diharapkan dapat mengurangi ketergantungan daging maupun telur dari ayam ras yang bibit dan pakannya masih berbasis impor.

“Dengan demikian, agribisnis peternakan ayam lokal dapat berkembang dengan baik terutama di pedesaan yang secara langsung akan menggerakan perekonomian pedesaan,” ujar Cece, Rabu (10/8/2022).

Cece mengatakan, Ayam IPB D1 dikembangkan oleh Tim Fakultas Peternakan IPB University sejak 2010. Ayam lokal tersebut merupakan persilangan dari jantan F1 dengan betina F1. Kemudian ayam IPB D1 disilangkan sesamanya sampai generasi ke-5 dan dilakukan seleksi melalui penggunaan genetika molekuler.

Pada 2019, Ayam IPB D1 telah ditetapkan sebagai rumpun baru ayam lokal pedaging unggul dengan SK No.693/KPTS/PK.230/M/9/2019. Cece menuturkan, ayam IPB D1 diklaim memiliki kemampuan tumbuh cepat, kualitas daging baik, dan tahan terhadap penyakit Newcastle Disease (ND) dan Salmonella.

Pengembangan ayam IPB D1 sejak 2020, kata Cece, ditargetkan untuk mendapatkan calon galur induk betina IPB D2 (female line). Indukan tersebut diharapkan dapat lebih tahan lagi terhadap penyakit terutama ND. Serta calon galur pejantan IPB D3 (male line) yang lebih cepat tumbuh lagi.

“Dengan demikian, akan menghasilkan ayam IPB D1 upgrade yang lebih unggul, baik dalam ketahanan penyakit, pertumbuhan dan kualitas dagingnya terutama kandungan mineral Fe dan Zn pada dagingnya,” ujarnya.

Pada 10 Agustus 2022 bertepatan dengan Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas), IPB University melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) melakukan launching inovasi varietas ayam ini, bertempat di Gedung rektorat, Kampus Dramaga, Bogor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement