Rabu 10 Aug 2022 20:43 WIB

Cara Iwa K Hingga Kunto Aji Hargai Perbedaan dan Cintai Indonesia

Iwa K, Kunto Aji, Tuan Tigabelas, dan Kill The DJ merilis lagu 'Menjadi Indonesia'.

Red: Reiny Dwinanda
Rapper Iwa K. Bersama Tuan Tigabelas, Kill The DJ, dan Kunto Aji, Iwa K berkolaborasi di lagu Menjadi Indonesia.
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Rapper Iwa K. Bersama Tuan Tigabelas, Kill The DJ, dan Kunto Aji, Iwa K berkolaborasi di lagu Menjadi Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah musisi Indonesia, yaitu penyanyi rap Iwa K, Tuan Tigabelas, Kill The DJ, dan penyanyi solo Kunto Aji membagikan cerita mereka tentang kecintaannya akan budaya Tanah Air. Mereka juga mengungkap caranya menghargai perbedaan seperti layaknya "Bhinneka Tunggal Ika".

Bagi Iwa K, berkarya bersama musisi lain dari berbagai genre menjadi salah satu cara yang menyenangkan. Seperti diketahui, keempat musisi tersebut baru saja merilis "Menjadi Indonesia" pada Rabu (10/8/2022).

Baca Juga

Selain bisa berkolaborasi, Iwa K menyebut, ia juga bisa mengenal keunikan dan karakter bermusik dari masing-masing orang. Baginya, kolaborasi selalu menjadi hal yang menarik.

"Ini bisa membuat gue keluar dari rutinitas karena bisa kenal musisi dengan cara bermusiknya masing-masing," kata Iwa K dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

"Selain itu, tidak melulu soal musik, tapi ada energi lain yang bisa mendorong kita semua untuk menulis lirik dan lainnya, untuk menyuarakan tentang bangga menjadi Indonesia di lagu ini," imbuhnya.

Kill The DJ pun sependapat. Bagi dia, kolaborasi juga menjadi ruang untuk menghargai satu sama lain, serta mempelajari hal baru, baik soal musik maupun sebagai individu.

"Saat kolaborasi, kita tidak bisa menang sendiri, harus mau memberi ruang kepada orang lain, mau berdiskusi dan membuka diri terhadap ide-ide. Di situ kita juga banyak belajar, bukan hanya secara musikal dan artistik saja, tapi juga tentang karakter orang, dan di proses ini sangat menyenangkan," papar dia.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِيْٓ اِبْرٰهِيْمَ وَالَّذِيْنَ مَعَهٗۚ اِذْ قَالُوْا لِقَوْمِهِمْ اِنَّا بُرَءٰۤؤُا مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۖ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاۤءُ اَبَدًا حَتّٰى تُؤْمِنُوْا بِاللّٰهِ وَحْدَهٗٓ اِلَّا قَوْلَ اِبْرٰهِيْمَ لِاَبِيْهِ لَاَسْتَغْفِرَنَّ لَكَ وَمَآ اَمْلِكُ لَكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ شَيْءٍۗ رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَاِلَيْكَ اَنَبْنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ
Sungguh, telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya, ketika mereka berkata kepada kaumnya, “Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami mengingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu ada permusuhan dan kebencian untuk selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja,” kecuali perkataan Ibrahim kepada ayahnya, ”Sungguh, aku akan memohonkan ampunan bagimu, namun aku sama sekali tidak dapat menolak (siksaan) Allah terhadapmu.” (Ibrahim berkata), “Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkau kami bertawakal dan hanya kepada Engkau kami bertobat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali,

(QS. Al-Mumtahanah ayat 4)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement