Kamis 11 Aug 2022 01:40 WIB

Nadiem: 1,2 Juta Pendidikan Manfaatkan Merdeka Belajar

Mendikbudristek Nadiem Makarim sebut 1,2 juta pendidik telah gunakan Merdeka Belajar.

Red: Bilal Ramadhan
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim sebut 1,2 juta pendidik telah memanfaatkan Kurikulum Merdeka Belajar.
Foto: Kemendikbudristek
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim sebut 1,2 juta pendidik telah memanfaatkan Kurikulum Merdeka Belajar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyebutkan sebanyak 1,2 juta pendidik telah manfaatkan Merdeka Belajar.

"Terima kasih untuk lebih dari 1,2 juta pendidik sudah mengakses dan saling berbagi materi di platform Merdeka Mengajar," ujar Nadiem dalam keterangan tertulisnya terkait peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) di Jakarta, Rabu (10/8/2022).

Baca Juga

Merdeka Belajar adalahkanal bagi guru-guru untuk belajar, untuk mengajar, dan untuk berkarya serta mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Selain itu, sebanyak 3,2 juta pendidik dan dinas pendidikan di seluruh Indonesia telah mengakses berbagai platform teknologi dengan akun belajar.id.

Mendikbudristek menyampaikan terima kasih kepada 714 ribu mahasiswa, 2.600 perguruan tinggi, 2.700 mitra industri, dan 43 ribu praktisi yang telah berkolaborasi untuk mewujudkan terobosan Mereka Belajar Kampus Merdeka.

Lebih dari itu, Nadiem juga berterima kasih kepada para pelopor yang telah percaya dan mulai memanfaatkan setiap ekosistem teknologi yang dibangun Kemendikbudristek.

"Sebanyak 364 ribu sekolah telah memanfaatkan terobosan teknologi Kemendikbudristek untuk menghadirkan transformasi pembelajaran yang menyeluruh bagi peserta didik," kata dia lagi.

Pada platform Rapor Pendidikan, lebih dari 100 ribu satuan pendidikan telah mengidentifikasi capaian hasil belajar peserta didik hingga iklim keamanan sekolah.

Penggunaan platform Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) dan Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah (SIPLah) juga telah dilakukan oleh lebih dari 200.000 satuan pendidikan dalam mengelola anggaran dan pengadaan yang transparan.

Aplikasi itu membantu sekolah-sekolah kita melakukan penganggaran, pengadaan, dan pelaporan dana pendidikan secara efisien dan akuntabel. Dalam implementasinya, kata Menteri Nadiem, banyak pihak yang diajak berusaha keras untuk beradaptasi dan keluar dari zona nyaman untuk berubah.

"Ini adalah sebuah langkah berani para pelopor kemajuan teknologi dalam dunia pendidikan, para penggerak Merdeka Belajar," kata dia.

Mendikbudristek mengapresiasi capaian tersebut. Ia menilai teknologi telah membantu menggerakkan langkah bersama untuk mengakselerasi transformasi pendidikan.

Namun, ia menyadari bahwa masih banyak yang harus disempurnakan. Transformasi pendidikan yang tidak mudah diputarbalikkan memerlukan gotong royong dan kolaborasi semua pihak untuk menghadirkan lompatan kemajuan.

"Ini awal dari perjalanan yang sangat panjang menuju pembelajaran yang jauh lebih relevan, pembelajaran yang jauh lebih merdeka, dan pembelajaran yang jauh lebih menyenangkan untuk semua pelajar di Indonesia," kata Nadiem.

Pada momentum Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-27, Kemendikbudristek mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergabung dalam gerakan transformasi pendidikan nasional melalui Merdeka Belajar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement