Kamis 11 Aug 2022 21:26 WIB

Ini Mengapa Anak dan Lansia Harus Jadi Perhatian Khusus Saat Terinfeksi Cacar Monyet

Mukosa mulut akibat ruam bisa buat anak terinfeksi cacar monyet sulit makan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Indira Rezkisari
Penyakit cacar monyet atau monkeypox dinilai dapat menyebabkan komplikasi penyakit, seperti radang paru, hingga penyakit radang otak.
Foto: CDC via AP
Penyakit cacar monyet atau monkeypox dinilai dapat menyebabkan komplikasi penyakit, seperti radang paru, hingga penyakit radang otak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Cacar monyet (monkeypox) kini sudah beredar di beberapa negara. Kenaikan kasus yang signifikan bahkan dimasukkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai satu level di bawah pandemi.

Kementerian Kesehatan RI memastikan hingga saat ini belum ada masyarakat Indonesia yang terjangkit virus cacar monyet. Namun, sejauh ini, sudah ada 17 orang suspek diduga cacar monyet dan seluruhnya sudah dinyatakan negatif setelah menjalani tes PCR.

Baca Juga

Menanggapi penyebaran kasus cacar monyet, Ketua Satgas Monkeypox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Hanny Nilasari mengatakan, kelompok yang harus waspada terhadap monkeypox atau cacar monyet secara umum adalah anak-anak, lansia, dan orang yang memiliki imunitas lemah. Karena, saat menginfeksi, anak-anak maka ruam-ruam akan muncul mukosa mulut dan kemudian meluas, dikhawatirkan anak-anak akan menjadi sulit untuk makan.

"Nanti bisa terjadi infeksi lokal di area tersebut dan bahkan sampai menginfeksi area bagian dalam mulut atau orofaring," ujar dia dalam diskusi daring, Kamis (11/8/2022).

"Sehingga nanti akan ada gangguan-gangguan makan, gangguan menelan dan lain. Jadi anak-anak memang harus menjadi perhatian khusus," sambung dia.

Tak hanya pada anak, kelompok risiko tinggi seperti kelompok lanjut usia (lansia), ibu hamil serta orang-orang dengan imunitas yang rendah misalnya dengan penyakit yang kronis, penyakit-penyakit kanker dan orang-orang yang sedang obat juga perlu mendapatkan perhatian khusus bila terpapar virus cacar monyet. "Jadi mereka ini kelompok yang juga harus menjadi perhatian saat terpapar cacar monyet," jelas Hanny.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr Mohammad Syahril menegaskan hingga saat ini belum ada masyarakat Indonesia yang terjangkit virus cacar monyet. Syahril menyatakan untuk mengantisipasi adanya virus yang berasal dari Afrika Selatan ini, pemerintah sedang mencari vaksin sebagai cara menangkal terjangkitnya virus ini. Diketahui, seseorang baru bisa menularkan cacar monyet apabila sudah bergejala.

Untuk mendeteksi itu, saat ini sudah ada sebanyak 1.100 lab di Indonesia dengan 1.500 reagen yang sudah disebar. Pemerintah juga sedang mencari vaksin dari cacar monyet ini meskipun masih sangat jarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement