Jumat 12 Aug 2022 00:11 WIB

Pelindo: Penumpukan Peti Kemas Karena Pengusaha Tidak Memiliki Gudang

Pelindo ingin peti kemas cepat keluar pelabuhan sehingga distribusi barang cepat.

Red: Fuji Pratiwi
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat peti kemas (ilustrasi). PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Region IV Manokwari menilai penumpukan peti kemas terjadi karena pengusaha tidak memiliki gudang.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat peti kemas (ilustrasi). PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Region IV Manokwari menilai penumpukan peti kemas terjadi karena pengusaha tidak memiliki gudang.

REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Region IV Manokwari menilai penumpukan peti kemas terjadi karena pengusaha tidak memiliki gudang.

Manajer Operasi Pelindo Manokwari Mursito di Manokwari, Kamis (11/8/2022), menjelaskan, umumnya pemilik barang akan mengambil peti kemas ketika sedang membutuhkan. "Sebenarnya tidak bisa begitu. Kami menginginkan peti kemas ini cepat keluar dari pelabuhan sehingga distribusi barang juga cepat," ujar dia.

Baca Juga

Kata dia, lapangan peti kemas itu disewakan secara lump sum ke perusahaan pelayaran sehingga penumpukan peti kemas bergantung pada perusahaan pelayaran. "Tapi kalau nanti sudah jadi semi terminal, kita akan kasih ketegasan maksimal tujuh hari. Kalau lewat dari itu kita pindahkan peti kemasnya ke tempat tertentu," ungkap Mursito.

Dia menyebut ketegasan tujuh hari maksimal penempatan peti kemas di pelabuhan terjadi di hampir semua pelabuhan peti kemas.

Mursito memastikan lapangan peti kemas di Pelabuhan Manokwari saat ini masih cukup untuk menampung peti kemas. Selama ini Pelindo Manokwari telah mengingatkan masalah penumpukan peti kemas namun tidak punya kewenangan untuk menyuruh pemilik barang keluar dari pelabuhan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement