Jumat 12 Aug 2022 00:23 WIB

Penjualan Tanah Untuk Industri di Bekasi Laris Manis

Lippo Cikarang catat penjualan lahan industri capai Rp 89 miliar pada semester I 2022

Red: Fuji Pratiwi
Kendaraan melintas di depan pabrik di kawasan Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (6/10) (ilustrasi). Lippo Cikarang merasakan dampak penjualan lahan untuk pembangunan industri. Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke publik, Lippo Cikarang mengklaim penjualan lahan untuk industri berkontribusi 10,9 persen dari keseluruhan pendapatan perusahaan.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kendaraan melintas di depan pabrik di kawasan Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (6/10) (ilustrasi). Lippo Cikarang merasakan dampak penjualan lahan untuk pembangunan industri. Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke publik, Lippo Cikarang mengklaim penjualan lahan untuk industri berkontribusi 10,9 persen dari keseluruhan pendapatan perusahaan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BEKASI -- Penjualan lahan tanah untuk pembangunan industri di Kabupaten Bekasi laris manis meski kondisinya gersang. Namun tanah tetap banyak peminat lantaran digunakan untuk pembangunan pabrik.

Salah satu kawasan industri di Kabupaten Bekasi, Lippo Cikarang merasakan dampak penjualan lahan untuk pembangunan industri. Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke publik, Lippo Cikarang mengklaim penjualan lahan untuk industri berkontribusi 10,9 persen dari keseluruhan pendapatan perusahaan.

Baca Juga

"Kami memiliki kemajuan yang baik dalam hal kinerja keuangan dan pencapaian Pra Penjualan di paruh pertama tahun 2022. Kami berharap di paruh kedua kami dapat terus membangun momentum ini untuk mencapai target 2022 kami," kata CEO Lippo Cikarang Rudi Halim, Kamis (11/8/2022).

Rudi menyebutkan sedikitnya pendapatan dari penjualan lahan untuk industri hingga pertengahan tahun ini mencapai Rp89 miliar. Jumlah itu turut berkontribusi terhadap pendapatan yang mencapai Rp765 miliar. Selain itu, pra penjualan lahan untuk industri juga mencapai Rp149 miliar.

Larisnya penjualan tanah untuk kebutuhan pabrik di Kabupaten Bekasi tidak lepas dari masifnya kawasan industri di wilayah paling timur dari aglomerasi Jabodetabek ini. Sedikitnya terdapat 11 kawasan industri besar di Kabupaten Bekasi.

Belasan industri besar tersebut dihuni oleh lebih dari 4.000 perusahaan dengan puluhan ribu gedung pabrik. Fakta ini juga yang menjadikan Kabupaten Bekasi sebagai daerah dengan kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara.

Rudy mengatakan Kabupaten Bekasi memiliki potensi yang tinggi terhadap sektor properti, khususnya pada kawasan industri. Potensi itu lahir karena Kabupaten Bekasi memiliki kawasan industri terpadu.

Berbagai industri hadir di Cikarang sehingga memudahkan investor untuk menanamkan modal. Selain itu, Kabupaten Bekasi juga banyak dilintasi proyek strategis nasional sehingga dianggap strategis.

Sedikitnya ada tiga proyek besar nasional yang melintasi wilayah Bekasi Raya seperti pembangunan LRT (Light Rapid Transit) Cawang-Bekasi Timur dengan pengerjaan mencapai 76,9 persen, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, serta Tol Elevated Jakarta-Cikampek yang telah selesai pada 2019.

"Dengan berfokus pada peluang untuk pertumbuhan di masa depan, sangat menarik untuk melihat infrastruktur yang dibangun di koridor timur Jakarta. Komitmen pemerintah terhadap koridor timur ditunjukkan dengan beberapa proyek pembangunan infrastruktur yang telah berjalan. Selain itu, pembangunan Pelabuhan Laut Dalam Patimban yang baru masih terus dikerjakan, sementara Bandara Kertajati sudah beroperasi sejak 2018," kata Rudy.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement