Jumat 12 Aug 2022 08:56 WIB

Sri Mulyani Soroti Dana Pemda Mengendap di Bank, Jatim Masih Jadi yang Tertinggi

Dana milik Pemprov Jatim yang mengendap di bank mencapai Rp 22,94 Triliun.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Dana pemda di perbankan (ilustrasi). Pemerintah meminta pemerintah daerah segera membelanjakan anggaran yang masih tersimpan di bank sebesar Rp 212,44 triliun pada Juli 2022.
Foto: republika
Dana pemda di perbankan (ilustrasi). Pemerintah meminta pemerintah daerah segera membelanjakan anggaran yang masih tersimpan di bank sebesar Rp 212,44 triliun pada Juli 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah meminta pemerintah daerah segera membelanjakan anggaran yang masih tersimpan di bank sebesar Rp 212,44 triliun pada Juli 2022. Adapun realisasi ini turun dibandingkan bulan lalu sebesar Rp 200 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan selama tiga bulan berturut-turut anggaran pemerintah daerah masih tersimpan bank di atas Rp 200 triliun. Padahal anggaran tersebut digunakan belanja untuk mendukung pemulihan ekonomi.

Baca Juga

“Ini semuanya tiga bulan berturut-turut dana dari pemda perbankan berada di atas Rp 200 triliun. Kalau kami berharap bahwa TKDD bisa segera memutar perekonomian di daerah,” ujarnya saat konferensi pers APBN KiTA, Kamis (11/8/2022).

Sri Mulyani merinci pada Mei 2022 anggaran pemerintah daerah mengendap bank sebesar Rp 200,75 triliun, lalu naik menjadi Rp 220,95 triliun pada Juni 2022, dan turun tipis pada Juli 2022.

Menurut Sri Mulyani penumpukan anggaran biasanya terjadi menjelang akhir tahun, tetapi saat ini sudah mengendap terlalu besar. Maka itu, pemerintah daerah perlu mendorong belanjanya dalam hal-hal produktif.

Adapun nominal saldo tersimpan dari pemerintah daerah kabupaten/kota yang tertinggi berada di Jawa Timur sebesar Rp 22,94 triliun. Jumlahnya turun dari posisi Juni 2022 senilai Rp 29,82 triliun, tetapi Jawa Timur selalu konsisten menjadi daerah dengan saldo mengendap tertinggi.

Selain Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat menjadi tiga wilayah dengan saldo pemerintah kabupaten/kota tertinggi yang masih berada bank. Adapun, dari sisi provinsi, wilayah dengan saldo tertinggi perbankan adalah DKI Jakarta yang sebesar Rp 7,33 triliun dan saldo terendah ada di Kepulauan senilai Rp 200 miliar.

Ke depan Sri Mulyani meminta anggaran yang masih disimpan ini segera dibelanjakan. Sebab, dana pemerintah seharusnya segera digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

"Kalau kita berharap bahwa transfer dana pemerintah pusat ke daerah karena tinggal tiga bulan ke depan di dalam bisa menggunakan dana yang terutama berasal dari transfer pemerintah pusat untuk membantu rakyat kita memulihkan sosial ekonominya,” ucapnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَوْ تَقُوْلُوْا لَوْ اَنَّآ اُنْزِلَ عَلَيْنَا الْكِتٰبُ لَكُنَّآ اَهْدٰى مِنْهُمْۚ فَقَدْ جَاۤءَكُمْ بَيِّنَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ ۚفَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ كَذَّبَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَصَدَفَ عَنْهَا ۗسَنَجْزِى الَّذِيْنَ يَصْدِفُوْنَ عَنْ اٰيٰتِنَا سُوْۤءَ الْعَذَابِ بِمَا كَانُوْا يَصْدِفُوْنَ
atau agar kamu (tidak) mengatakan, “Jikalau Kitab itu diturunkan kepada kami, tentulah kami lebih mendapat petunjuk daripada mereka.” Sungguh, telah datang kepadamu penjelasan yang nyata, petunjuk dan rahmat dari Tuhanmu. Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling daripadanya? Kelak, Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Kami dengan azab yang keras, karena mereka selalu berpaling.

(QS. Al-An'am ayat 157)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement