Jumat 12 Aug 2022 09:28 WIB

PLN-Pemkot Bekasi Jabar Galakkan Kampanye Migrasi Kompor Induksi

Hingga Agustus sebanyak 1.986 pelanggan PLN Bekasi telah menggunakan kompor induksi

Red: Gita Amanda
Kompor induksi, (ilustrasi). Hingga Agustus ini sebanyak 1.986 pelanggan PLN Bekasi telah menggunakan kompor induksi.
Foto: Flickr
Kompor induksi, (ilustrasi). Hingga Agustus ini sebanyak 1.986 pelanggan PLN Bekasi telah menggunakan kompor induksi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Bekasi bersama Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, terus menggalakkan kampanye migrasi kompor gas elpiji ke kompor induksi kepada masyarakat.

"Hingga Agustus ini sebanyak 1.986 pelanggan PLN Bekasi telah menggunakan kompor induksi," kata Manajer PLN UP3 Bekasi Rahmi Handayani di Bekasi, Jumat (12/8/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan program migrasi kompor induksi ini dilakukan melalui skema penyediaan kompor, alat masak, serta pergantian sambungan listrik pelanggan daya 450 dan 900 Volt Ampere (VA) dan 1.300 VA. "Kegiatan yang efektif untuk sosialisasi kompor induksi ke masyarakat salah satunya lewat program Pemkot Bekasi yakni pertemuan tatap muka dengan masyarakat seminggu sekali (Minggon)," ucapnya.

PLN UP3 Bekasi untuk kali ketiga mengikuti kegiatan Minggon yang rutin dilaksanakan oleh Pemkot Bekasi. Pihaknya mencatat ada penambahan pengguna kompor induksi sebanyak 315 pelanggan setelah mengikuti program Minggon.

"Rinciannya terbagi atas pelanggan dari ULP Bekasi Kota 76, ULP Medansatria 40, ULP Babelan 49, ULP Bantargebang 81 dan ULP Mustikajaya 69 pelanggan," ucapnya.

Rahmi mengungkapkan total pelanggan di UP3 Bekasi sebanyak 976.873 pelanggan terdiri atas 199.762 pelanggan ULP Bekasi Kota, ULP Medansatria 111.592, ULP Babelan 217.056, ULP Bantargebang 213.719, dan Mustikajaya 234.744 pelanggan.

"Saat ini sebanyak 1.986 pelanggan dari empat ULP yang ada sedang menjalankan program nyaman kompor induksi. Kami optimis nantinya 973.553 pelanggan dari masing masing ULP berpotensi migrasi ke kompor induksi," kata dia.

Sementara itu Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengapresiasi langkah PLN UP3 Bekasi yang telah bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menyosialisasikan penggunaan kompor induksi. Pemerintah Kota Bekasi akan terus berkomitmen mendukung transisi energi lewat percepatan program penggunaan kompor induksi di masyarakat.

"Saya mengimbau, masyarakat atau pelanggan rumah tangga PLN beralih menggunakan kompor induksi untuk keperluan memasak sehari-hari," katanya.

"Dengan perubahan dari satu sistem, harga LPG tiga kilogram lebih murah dan listrik seakan-akan lebih mahal, bisa matching (cocok). Listriknya akan mendapat insentif sehingga biaya memasak menggunakan kompor induksi ini bisa lebih murah dibandingkan pakai LPG," imbuh dia.

Tri menjelaskan kompor induksi dengan kompor listrik memiliki perbedaan. Salah satunya, beda cara pemanasan. Kompor induksi menggunakan energi elektromagnetik untuk memanaskan secara langsung alat masaknya seperti panci dan wajan.

Sebagai perbandingan, kompor listrik secara tidak langsung memanaskan panci. Kompor listrik menggunakan elemen pemanas dan mengalirkan energi radiasi ke makanan.

"Dari segi keamanan, kompor induksi lebih aman ketimbang kompor listrik atau gas. Ini karena kompor induksi bekerja dengan cara memanaskan peralatan masak secara langsung melalui induksi magnetik. Jadi, permukaan kompor tidak ikut dipanaskan sehingga tetap aman jika disentuh, sementara kompor gas tidak aman disentuh," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement