Jumat 12 Aug 2022 10:10 WIB

Gibran Respons Aduan, Cari Paspampres Diduga Aniaya Warga di Solo

Putra Jokowi merespon aduan warga yang diduga dipukuli dan SIM-nya disita Paspampres.

Red: Erik Purnama Putra
Status Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menanggapi keluhan warga.
Foto: Tangkapan layar
Status Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menanggapi keluhan warga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka merespons laporan dugaan personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) memukuli warga. Apalagi, surat izin mengemudi (SIM) pengendara mobil yang dipukuli itu juga disita Paspampres. Karena kejadiannya di Kota Solo, putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu pun merespons pengaduan warganet.

"Baik. Saya cari orangnya," katanya melalui akun Twitter @gibran_tweet dikutip di Jakarta, Jumat (12/8/2022). Baca: Kronologi Perkelahian Perwira Polda Kepri Versus Serda Farhan, Personel Lanal Batam

Gibran menanggapi komentar @harlenzulfi yang membalas kronologis dugaan penganiayaan oleh Paspampres, yang ceritanya diunggah akun @txtdrberseragam. "Karena lokasinya di Solo, gak ada salahnya kita minta bantuan Mas Walkot @gibran_tweet semoga bisa membantu mengembalikan SIM si Bapak, aamiin," kata @harlenzulfi.

Baca: Pangdam Kasuari: Kita Tunjukkan Sampai ke Lubang Tikus, TNI-Polri Ada Untuk Negara

Adapun dalam tangkapan layar yang @txtdrberseragam, yang sekarang sudah dihapus, terungkap kronologi peristiwa itu. "Izin cerita kejadian yang menimpa ayah saya min, kejadian Selasa 9 Agustus 2022 di lampu merah Pertigaan Manahan, Solo. Ayah saya mengemudikan truk di belakang bus dan rombongan motor, karena lampu sudah hijau, lalu tiba-tiba ada mobil Paspampres yang nyelonong melanggar lampu merah dari arah samping," kata seorang anak yang curhat di media sosial tersebut.

Kemudian, bus di depan sudah lewat terlebih dulu. Sehingga rombongan motor mengklakson mobil tersebut yang tetap nekat melintas. "Akhirnya malah kena bagian bak samping truk ayah saya. Karena merasa tertabrak dan ada kerusakan, saya saya menepi lalu berhenti. Mobil Paspampres tersebut juga berhenti," begitu ceritanya.

Ternyata kaca depan mobil yang dikendarai Paspampres itu juga rusak. "Pas ayah saya turun, ada tiga orang dengan seragam dinasnya dari mobil turun langsung memukul ayah saya tanpa bilang apa-apa. Dua kernet ayah saya juga ikut dipukul," demikian kronologis itu. Usai dipukuli, sopir truk itu juga diminta SIM-nya.

Bac: KSAL Australia yang Baru Langsung Kunjungi Indonesia Bertemu Laksama Yudo Margono

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement