Jumat 12 Aug 2022 11:46 WIB

Jatim Ekspor Kakap Merah ke Republik Dominika

Jatim akan terus mendorong ekspor dari berbagai sektor dan komoditas

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nur Aini
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan terus mendorong ekspor dari berbagai sektor dan komoditas
Foto: ANTARA/HO/Trisnadi
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan terus mendorong ekspor dari berbagai sektor dan komoditas

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor 25 ton kakap merah milik PT Alam Jaya menuju Republik Dominika. Pada saat yang bersamaan, Khofifah juga melepas ekspor 25 ton olahan udang beku milik PT Istana Cipta Sembada menuju Jepang. Khofifah memastikan, pihaknya akan terus mendorong ekspor dari berbagai sektor dan komoditas sebagai upaya pemulihan ekonomi.

"Alhamdulillah ekspor kita terus menggeliat. Hal ini semakin menguatkan semangat optimisme kita untuk Jawa Timur Bangkit," kata Khofifah, Jumat (12/8/2022).

Baca Juga

Khofifah menegaskan, komoditas ekspor yang terus di dorong tidak hanya di bidang perikanan, tetapi juga pertanian, industri pengolahan, maupun sektor UMKM. Dalam upaya peningkatan ekspor, Khofifah mengaku terus melakukan penguatan daya saing maupun suplai. Hal itu termasuk di sektor UMKM yang dilakukan melalui berbagai upaya seperti rumah kurasi, communal branding, dan juga program lainnya.

Terkait pengembangan sektor agro di Jatim, Khofifah pun menekankan keseriusannya. Bahkan menurutnya harus terus didorong karena kontribusi sektor agro untuk ekonomi Jatim sangat besar. Bahkan termasuk mendominasi. Saat ini, kata dia, sektor agro mampu menyerap sebanyak 2,6 juta tenaga kerja di Jatim. Atau jika dibuat persentase mencapai 82,34 persen dari penyerapan tenaga kerja di sektor lain. 

"Tidak hanya itu, sektor agro di Jatim ini kalau dilihat dari unit usahanya 82,45 persen. Ini kontribusi yang sangat signifikan untuk membangun, mewujudkan, memajukan, dan mensejahterakan masyarakat," ujarnya.

Khofifah menyebut, Jawa Timur memiliki lahan yang potensi untuk pengembangan sektor agro. Terutama kopi dan kakao. Hal itu mengingat Jatim dan Indonesia secara luas adalah wilayah negara yang dilalui garis khatulistiwa, sehingga wilayahnya sangat cocok ditanami kakao yang sangat potensial. Jika pengembangan kopi dan cacao terus didorong, diyakininya akan membuat perdagangan kopi dan kakao di Jatim semakin bergeliat dan tumbuh. 

"Jika bisnisnya tumbuh, kita berharap bahwa masyarakat akan mendapatkan tetesan kesejahteraan dari pertumbuhan bisnis yang tumbuh di manapun, dan tentu di Jatim," kata Khofifah.

Ketua Kadin Jawa Timur Adik Dwi Putranto menekankan kemitraan dan sinergi dalam upaya mempercepat pemulihan perekonomian di wilayah setempat. Karena menurutnya dalam menghadapi krisis pangan diperlukan antisipasi yang harus dilakukan secara komprehensif, sistemik, dan terukur.

"Pemulihan perekonomian pascapandemi Covid-19 harus didukung dengan koordinasi dan kolaborasi pada semua lapisan komponen bangsa," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement