Sabtu 13 Aug 2022 10:36 WIB

Mau Optimasi SEO di Yandex dan Google? Perhatikan Dulu Beberapa Hal Ini

Dasar SEO yang diterapkan di Google, juga bisa diterapkan di Google. Namun ada beberapa perbedaan yang harus diketahui.

Rep: TeknoRobot/ Red: Partner
.
Foto: network /TeknoRobot
.

Mesin pencari Yandex. Tampilan Yandex search. Foto: Seacrh Engine Journal
Mesin pencari Yandex. Tampilan Yandex search. Foto: Seacrh Engine Journal

Pada tahun 2021, Yandex menguasai 44% pasar (mesin pencarian) di Rusia, dibandingkan dengan pesaingnya Google sebesar 53%. Hal ini merupakan sejarah persaingan terketat yang pernah dialami oleh Google.

Seperti halnya Google, Yandx juga lebih dari hanya sekedar mesin pencarian. Beberapa tahun terakhir Yandex telah membuat diversifikasi dengan menjadi sebuah perusahaan teknologi berbasis konsumen. Saat ini Yandex merambah ke bisnis keuangan dan jasa pengiriman bahan makanan.

Lalu, bagaimana dengan perbandingan produk utama mereka yakni mesin pencarian? Dasar SEO yang diterapkan di Google, juga bisa diterapkan di Google. Namun ada beberapa perbedaan bagaimana Yandex menangani teknologi tertentu dan bagaimana hasil yang diharapkan sebagai hasil dari mesin pencarian.

Perbedaan Technical SEO

Mesin pencarian memiliki kemampuan untuk menemukan, melakukan crawl, dan merender sebuah konten di website. Lalu mesin tersebut memproses, membuat skor, menimbang, lalu akhirnya memberi peringkat dan ditampilkan di halaman hasil pencarian yang sesuai.

Untuk beberapa bagian, Google dan Yandex banyak memiliki persamaan mengenai bagaimana mereka memproses elemen teknis dari sebuah website. Namun, ada beberapa perbedaan unik yang perlu dipertimbangkan untuk mengoptimasi RuNet.

1. JavaScript

Tidak seperti Google, Yandex memiliki kesulitan untuk melakukan crawl dan mengindex website dengan JavaScript. Aplikasi dengan halaman tunggal yang murni dikembangkan dengan JavaScript dan tidak dirender sebelumnya (atau dirender secara dinamis) tidak akan diindex untuk Yandex.

Yandex membuat rumit masalah ini ketika mengumumkan update Algoritma Vega menjelang akhir 2019. Dalam siaran pers yang sama, perusahaan juga berbicara mengenai hasil pencarian pra-rendering untuk pengguna mobile.

Kenyataannya, Yandex sebenarnya menggunkan AI untuk memprediksi permintaan pengguna dengan lebih baik dan mengambil dan memuat terlebih dahulu halaman hasil pencarian yang relevan, untuk mengurangi gesekan pengguna saat menggunakan layanan search.

2. AMP vs Turbo

Yandex Turbo. Foto: Sudo null
Yandex Turbo. Foto: Sudo null

Google memiliki AMP, dan Yandex memiliki Turbo.KEtika halaman Turbo pertama kali diluncurkan, halaman ini digambarkan oleh webmaster sebagai "mainan" untuk konten website.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Turbo telah berkembang dengan mendukung penyesuaian, iklan, dan fungsi e-commerce(dengan beberapa pilihan pembayaran). Halaman Turbo juga berkontribusi pada "quality mark" situs di dalam halaman hasil pencarian.

3. Penargetan Wilayah Situs

Seperti halnya Google, algoritma Yandex memiliki pertimbangan untuk penelusuran yang lebih lokal, atau penelusuran yang bergantung pada geografis.

Yandex merekomendasikan bahwa beberapa tipe website menggunakan pengaturan "regional binding" di dalam Yandex Webmaster Tools untuk membantu Yandex menampilkan hasil pencarian yang akurat berdasarkanlokasi dan juga hasil tersebut dilihat oleh basis pengguna berdasarkan target.

Yandex merekomendasikan bahwa website dengan artikel/konten tanpa fokus ke regional tertentu, tidak memerlukan "regional binding".

Namun, website yang berfokus pada topik regional atau lokasi tertentu, seperti surat kabar, majalah, atau website yang emnawarkan produk barang/jasa yang tidak memiliki mencakup pasar nasional, harus menyebutkan wilayah tempat mereka beroperasi.

Yandex Webmaster Tools vs Google Search Console

Yandex Webmaster Tools. Foto: Yandex
Yandex Webmaster Tools. Foto: Yandex

Beberapa tahun lalu, Yandex Webmaster Tools cukup dibatasi. Namun beberapa tahun terakhir, tim yandex mendedikasikan tugasnya untuk platform ini.

Berikut beberapa perbadaan utama yang doat membantu Kamu memantau, mengindeks, dan mendapatkan insight lebih lanjut mengenai kinerja website Kamu di penelusuran Yandex.

1. Active URL Monitoring

Satu fitur yang sangat memudahkan di Yandex Webmaster Tools adalah kemampuannya untuk secara aktif memonitor lebih dari 100 URL secara bersamaan. Fitur ini diperbaharui secara otomatis dan Kamu bisa menentukan URL mana yang ingin Kamu track.

Fitur ini akan memberi tahu status halaman saat ini, halaman versi mana yang ditampilkan di hasil pencarian dan tanggal terakhir kali diindeks.

2. Quality Mark Badges

Google telah menguji tampilan ikon di SERP untuk pembaruan pengalaman kecepatan halaman yang akan datang.

Meskipun ini baruuntuk Google, Yandex(dan Baidu) sudah lebih dulu menampilkan ikon hasil pencarian selama beberapa waktu.

Yandex memiliki 16 ikon yang dikenal sebagai Quality Indicator situs yang dapat dipilih untuk ditampilkan.

Beberapa diantaranya dapat dicapai melalui pengaturan teknis, seperti lencana halaman Turbo.

Lainnya, seperti lencana situs Populer, mengandalkan website yang mencapai skor yang cukup tinggi dalam SQI(Site Quality Index), yang mana dihitung dari berbagai faktor termasuk;

- Banyaknya audiens website

- Perkiraan tingkat kepuasan audiens (behavioral signal)

- Seberapa besar kepercayaan yang Yandex sendiri tempatkan di situs.

Ada sejumlah faktor lain, dan perlu dicatat bahwa karena Yandex bergantung pada User Behavior Signal untuk sejumlah algoritma dan penentuan kualitasnya, Yandex menjadi hebat dalam bekerja apabila marketing mencoba mempermainkan sistem secara artifisial.

Dalam dokumentasinya, Yandex mengatakan bahwa "Nilai AQI dapat diatur ulang, atau dihapus untuk website apabila mereka melihat upaya untuk mempengaruhi skor".

Berita lainnya:

> Cara Menyembunyikan Status "Online" di Whatsapp

> Google Translate Extensions: Menerjemahkan Bahasa Inggris ke Indonesia dalam Dua Klik

> Cara Translate File Docx, PDF, Pptx, Xlsx Bahasa Inggris Ke Indonesia

> Gak Pakai Ngetik, Modal Kamera HP Bisa Translate Bahasa Inggris ke Indonesia

> Tanpa Google Translate, Ini Cara Mudah Translate Dokumen di Word, Excel dan Power Point

> Tips Bikin Dokumen PDF Beda Dari yang Lain: Bisa Ganti Warna Teks dan Background PDF

> Lengkap! Begini Cara Buat Album Foto pakai Microsoft Power Point

> Mikrofon Mati Saat Google Meet? Begini Cara Memperbaikinya

> Cara Menonaktifkan Akun FB di Facebook Lite

> Cara menggunakan CapCut, Editor Video Tiktok yang bisa Bikin Viral dan Auto FYP, Download disini

Advertisement