Ahad 14 Aug 2022 06:30 WIB

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Wilayah NTB

BMKG juga menyatakan risiko cukup tinggi terhadap pelayaran dampak gelombang tinggi.

Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah perahu nelayan berlayar menuju pinggiran pantai usai melaut di pantai Batulayar, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, NTB, Selasa (9/8/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengimbau warga mewaspadai gelombang tinggi mencapai dua meter lebih di wilayah Selat Lombok bagian utara dan selatan, Selat Sape bagian selatan hingga Samudra Hindia di perairan Nusa Tenggara Barat.
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi/foc.
Sejumlah perahu nelayan berlayar menuju pinggiran pantai usai melaut di pantai Batulayar, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, NTB, Selasa (9/8/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengimbau warga mewaspadai gelombang tinggi mencapai dua meter lebih di wilayah Selat Lombok bagian utara dan selatan, Selat Sape bagian selatan hingga Samudra Hindia di perairan Nusa Tenggara Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, PRAYA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengimbau warga mewaspadai gelombang tinggi mencapai dua meter lebih di wilayah Selat Lombok bagian utara dan selatan, Selat Sape bagian selatan hingga Samudra Hindia di perairan Nusa Tenggara Barat.

"Warga harus mewaspadai gelombang tinggi yang bisa mencapai dua meter atau lebih di perairan NTB," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul MadjidLombok Ari Wibianto dalam keterangan tertulis di Praya, Sabtu (13/8/2022).

Baca Juga

BMKG juga menyatakan risiko cukup tinggi terhadap pelayaran dampak gelombang tinggi, sehingga para nelayan diharapkan tidak melaut untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi dalam pekan ini.

Pengguna jasa angkutan dan penyeberangan laut atau yang berencana beraktivitas di pesisir maupun di wilayah perairan sekitar NTB, katanya, tetap waspada terhadap dampak gelombang tinggi dengan kecepatan angin 15-27 knot di wilayah NTB.

"Warga di pesisir pantai tetap waspada terhadap dampak gelombang yang akan terjadi," katanya

BMKG juga memprediksi adanya potensi hujan sedang hingga lebat pada musim kemarau di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, dan Dompu.

"Dengan adanya potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement