Ahad 14 Aug 2022 01:17 WIB

In Picture: Erick Dorong Digitalisasi Transaksi di Pasar Induk Caringin, Bandung

Bank Mandiri bekerjasama dengan Badan Pengelola Pusat Perdagangan Caringin..

Red: Yogi Ardhi

Menteri BUMN Erick Thohir meninjau pelaksanaan digitalisasi transaksi di Pasar Induk Caringin Bandung, Sabtu (13/8/2022). (FOTO : Istimewa)

Menteri BUMN Erick Thohir meninjau pelaksanaan digitalisasi transaksi di Pasar Induk Caringin Bandung, Sabtu (13/8/2022). (FOTO : Istimewa)

Menteri BUMN Erick Thohir meninjau pelaksanaan digitalisasi transaksi di Pasar Induk Caringin Bandung, Sabtu (13/8/2022). (FOTO : Istimewa)

Menteri BUMN Erick Thohir meninjau pelaksanaan digitalisasi transaksi di Pasar Induk Caringin Bandung, Sabtu (13/8/2022). (FOTO : Istimewa)

Menteri BUMN Erick Thohir meninjau pelaksanaan digitalisasi transaksi di Pasar Induk Caringin Bandung, Sabtu (13/8/2022). (FOTO : Istimewa)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri BUMN, Erick Thohir menilai program percepatan digitalisasi transaksi di pasar tradisional yang dilakukan Bank Mandiri akan membawa banyak manfaat bagi pedagang dan perbankan dalam mendorong tingkat inklusi keuangan di Indonesia.

 "Saya apresiasi program Bank Mandiri yang menginisiasi Livin’ Pasar di Pasar Caringin ini. Kemarin dilakukan di Jogyakarta, Pasar Beringharjo. Program ini akan memberi banyak manfaat bagi pedagang sehingga saya terus dorong agar direplikasi di sebagian besar pasar rakyat atau tradisional," ujar Erick Thohir, saat berkunjung di Pasar Induk Caringin, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (13/8). 

Ia juga menambahkan, "Digitalisasi pasar yang mensinergikan pemerintah pusat,  daerah dan regulator akan memberi dampak positif berupa peningkatan kegiatan transaksi non tunai ke depan sehingga akan banyak pedagang dan pelaku UMKM naik kelas."

Dalam kunjungan yang didampingi Wisnu Trihanggodo, Bank Mandiri Regional CEO Kanwil Jawa 1 Bandung dan Briyan Nugroho, Bank Mandiri Regional Transaction Costumer Head Jawa I, Erick menyempatkan diri berdialog dengan beberapa pedagang pasar induk swasta terbesar di Bandung itu.

Beberapa di antaranya: Rizal, anak muda berusia 27 tahun yang meneruskan usaha orang tuanya berjualan buah-buahan, Muhammad, pedagang jengkol dalam partai besar, hingga Saedah yang menjual sayuran secara grosir.  Mereka  mewakili 1.530 pedagang di Pasar Caringin yang sudah menggunakan QR Code Indonesian Standard (QRIS) Livin Usaha Bank Mandiri untuk bertransaksi. 

"Tadi saya ngobrol dengan mereka, dan meski baru, tapi mereka merasakan transaksi cashless ini membantu berjualan secara grosir. Jika semakin banyak pedagang merasakan manfaat dan kemudahan bertransaksi secara non tunai, maka tentu tingkat inklusi keuangan kita juga akan makin meningkat," ungkapnya. 

Dalam kesempatan itu, Erick juga menyaksikan penandatangan MOU antara Bank Mandiri dengan Badan Pengelola Pusat Perdagangan Caringin (BP3C) untuk penerapan transaksi digital di pasar tersebut.

sumber : Dok Kementerian BUMN
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement