Ahad 14 Aug 2022 18:59 WIB

Mentan Dukung Gerakan Merdeka Pangan di Sulbar

Langkah ini merupakan upaya menghadapi ancaman krisis pangan.

Red: Fuji Pratiwi
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendukung program Merdeka Pangan yang dicanangkan Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Akmal Malik.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendukung program Merdeka Pangan yang dicanangkan Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Akmal Malik.

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendukung program Merdeka Pangan yang dicanangkan Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Akmal Malik.

"Sulbar memiliki potensi besar seperti padi, jagung dan kedelai sehingga dengan pencanangan tersebut dapat menambah nilai produksi pangan di Sulbar," kata Syahrul Yasin Limpo, saat mengikuti secara virtual pencanangan gerakan Merdeka Pangan secara virtual yang dikutip Ahad (14/8/2022).

Baca Juga

Program Merdeka Pangan tersebut ditandai dengan menanam bibit jagung dan kedelai di Lingkungan Sese, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu.

Langkah ini merupakan upaya menghadapi ancaman krisis pangan yang menghantui masyarakat global.

Syahrul menyatakan siap mendukung apa yang dilakukan di Sulbar dan berharap seluruh daerah dapat mengikuti gerakan yang sama. "Masalah pangan merupakan masalah yang sangat penting dan tidak bisa ditunda," kata Syahrul.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik mengatakan gerakan Merdeka Pangan di Sulbar sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam menyiapkan upaya menghadapi krisis pangan global. Khusus di Sulbar, kata Akmal Malik, fokus pada dua komoditas yakni jagung dan kedelai.

"Sasaran tanam hari ini untuk jagung dan kedelai di lahan seluas 14 hektare di sejumlah titik yang tersebar di enam kabupaten se-Sulbar. Ini langkah awal, selanjutnya penanaman oleh enam kabupaten dan target kita 40 ribu hektare," ujar Akmal Malik.

Sebanyak 40 ribu hektare lahan untuk penanaman jagung dan kedelai tersebut lanjutnya, rencananya tersebar pada lahan yang dikelola petani, masyarakat umum dan pemerintah di enam kabupaten.

"Dari target luas tanam tersebut, diharapkan dapat memproduksi enam ton per satu hektare nantinya," kata Akmal Malik.

Ia mengingatkan agar hasil panen dari lahan yang telah digarap melalui gerakan Merdeka Pangan bukan untuk diperjualbelikan.

"Kita bagikan ke masyarakat dan saya minta jangan dijual. Semoga ini menjadi langkah baik untuk ketahanan pangan di Sulbar khususnya menghadapi krisis pangan," ungkap Akmal Malik.

Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kerja sama berbagai pihak sehingga gerakan Merdeka Pangan dapat berjalan lancar.

"Terima kasih kepada masyarakat, khususnya para petani. Gerakan ini bisa sukses ketika kita bersinergi, kuncinya kolaborasi," ujar Akmal Malik.

Sedangkan, Kadis DPTHP Sulbar Muhtar mengatakan pencanangan tersebut diikuti seluruh dinas pertanian di Sulbardan komunitas pertanian.

Ia menyampaikan program Merdeka Pangan diprioritaskan pada komoditas kedelai.

"Kalau padi dan jagung kita sudah surplus sisa kedelai yang produktivitasnya masih perlu ditingkatkan. Sehingga pada kesempatan ini kedelai akan menjadi tanaman wajib bagi para petani yang ikut program ini mengingat saat ini ketersediaannya sangat terbatas," kata Muhtar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement