Senin 15 Aug 2022 15:52 WIB

Pemkab Bintan Ajak Warga Konsumsi Sorgum Sebagai Pengganti Nasi

Bintan memiliki pertanian sorgum seluas 20 hektare

Red: Nur Aini
Pekerja memanen tanaman sorgum, ilustrasi. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, berupaya mengajak berbagai kalangan warga setempat untuk mengonsumsi sorgum atau cantel sebagai pengganti pangan nasi.
Foto: ANTARA FOTO/Seno
Pekerja memanen tanaman sorgum, ilustrasi. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, berupaya mengajak berbagai kalangan warga setempat untuk mengonsumsi sorgum atau cantel sebagai pengganti pangan nasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, berupaya mengajak berbagai kalangan warga setempat untuk mengonsumsi sorgum atau cantel sebagai pengganti pangan nasi.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bintan, Agus Widyasmoko, di lokasi pertanian sorgum Kecamatan Toapaya Asri, Bintan, Kepri, Senin (15/8/2022), mengatakan, dirinya sejak sebulan lalu memutuskan untuk tidak mengonsumsi nasi.

Baca Juga

Agus menyatakan bahwa dirinya menggantikan nasi dengan sorgum karena kandungan gizi yang melimpah dari sumber karbohidrat lain. Ia memaparkan, sorgum dapat diolah menjadi sereal, bubur, tepung, roti, kue, bahkan sirup.

"Saya jadikan sebagai makanan pokok. Enak," kata Agus.

Agus menuturkan Bintan memiliki pertanian sorgum seluas 20 hektare, serta berbagai petani sorgum juga terus berkembang seiring dengan peningkatan permintaan pasar.

Menurut dia, manfaat sorgum bagi kesehatan juga sudah dikaji oleh para peneliti. Manfaat sorgum bagi kesehatan antara lain menjaga kadar kolesterol dalam tubuh, menjaga kadar gula darah, mengatasi penyakit seliak atau autoimun, menurunkan berat badan.

Berdasarkan hasil penelitian pangan di Republik Indonesia, sorgum dengan berat 100 gram memiliki komposisi gizi berupa energi 366 kalori, protein 11 gram, karbohidrat 73 gram, lemak 3,3 gram, serat 1,2 gram, vitamin B1 0,09 miligram, vitamin B2 0,14 miligram, niasin 2.8 miligram, besi 4.4 miligram, fosfor 287 miligram, dan kalium 249 miligram.

"Konsumsi sorgum baik juga bagi penderita diabetes dan untuk anak yang hiperaktif. Karena kadar gulanya lebih rendah dari nasi," ucapnya.

Agus merasakan sendiri manfaat setelah sebulan mengonsumsi sorgum, seperti proses buang air yang menjadi lebih lancar, serta merasa kenyang lebih lama. "Sejak mengonsumsi sorgum, saya hanya makan dua kali sehari. Pagi saat sarapan pukul 09.00 WIB. Lalu makan lagi pada sore hari. Selama sebulan ini berat badan saya sudah turun berat badan 2,5 kilogram. Badan jadi lebih ringan," kataAgus.

Senada, petani sorgum di Kecamatan Toapaya Asri, Ayim Mulyana, menyatakan, sorgum tidak hanya bermanfaat bagi tubuh tetapi juga dapat diolah menjadi beraneka ragam makanan. Ia mencontohkan, biji sorgum dapat diolah menjadi beras sebagai pengganti nasi, serta dapat diolah menjadi tepung sebagai pengganti gandum.

Selain itu, ujar dia, batang sorgum dapat dikonsumsi langsung layaknya batang tebu. Rasa manis pada air batang sorgum, membuatnya dapat diolah menjadi gula cair atau induk sirup. Batang dan daun yang masih muda dapat diolah menjadi teh yang berkhasiat.

Selanjutnya, akar pohon sorgum dapat diolah menjadi jamu. Sedangkan limbah baik dari batang, daun dan dedak hasil pengolahan beras dan tepung, dapat digunakan sebagai pakan ternak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement