Senin 15 Aug 2022 16:58 WIB

Wapres Minta Kiprah Pendiri Nahdlatul Wathan Diteladani Generasi Muda

Pendiri Nahdlatul Wathan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid patut diteladani

Red: Nashih Nashrullah
Wakil Presiden Maruf Amin, menyatakan perjuangan pendiri Nahdlatul Wathan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid patut diteladani
Foto: BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin, menyatakan perjuangan pendiri Nahdlatul Wathan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid patut diteladani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta masyarakat melanjutkan kiprah ulama besar asal Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Kiai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dalam perkembangan dakwah Islam, pendidikan, dan nasionalisme.

"Patut kiranya kita meneladani dan bertekad untuk melanjutkan kiprah dan peran beliau yang demikian besar tersebut," kata Wapres pada acara pengajian Perayaan Ulang Tahun ke-57 Ma'had Darul Qur'an wal Hadits Al-Majidiyyah Asy-Syafi'iyah Nahdlatul Wathan (MDQH NW), yang disampaikan secara daring dari Jakarta, Ahad (14/8/2022.

Baca Juga

Muhammad Zainuddin Abdul Madjid merupakan ulama besar yang memiliki peran penting dalam perkembangan dakwah Islam, pendidikan, dan nasionalisme, terutama di Nusa Tenggara Barat.

Muhammad Zainuddin Abdul Madjid juga pendiri Nahdlatul Wathan, yang kini berkembang sebagai ormas Islam terbesar di NTB, pelopor pendidikan dan pengajaran agama Islam berbasis madrasah di NTB, pejuang yang gigih melawan kolonialisme, serta tokoh yang senantiasa memperjuangkan kesejahteraan umat hingga dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

Menurut Ma'ruf, MDQH NW menjadi gambaran nyata atas kiprah kebangsaan dan kemasyarakatan dari sosok Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.

MDQH NW tidak hanya sebagai tempat untuk mencetak ahli agama, melainkan juga untuk mendidik para penggerak masyarakat sekaligus menggembleng para pejuang yang gigih membela Tanah Air.

"Semua kiprah kebangsaan dan kemasyarakatan yang beliau lakukan tersebut berakar dari pemahaman yang mendalam terhadap ajaran agama. Hal itu tergambar dalam profil ma'had yang beliau dirikan ini," ujarnya.

Dia juga menyampaikan tantangan kebangsaan dan kemasyarakatan yang dihadapi MDQH NW saat ini bukan lagi dalam konteks mengusir penjajahan, melainkan dalam memerangi kemiskinan dan kesenjangan sosial melalui pemberdayaan ekonomi umat.

Oleh karena itu, Wapres mendorong MDQH NW terus melakukan pemberdayaan masyarakat, khususnya di bidang ekonomi.

Menutup sambutannya, Wapres berharap milad ke-57 MDQH NW dapat menggelorakan semangat perjuangan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dalam membangun bangsa dan masyarakat.   

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاۤءُ وَالضَّرَّاۤءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ
Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.

(QS. Al-Baqarah ayat 214)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement