Senin 15 Aug 2022 20:08 WIB

Cakupan Vaksinasi Booster di Kota Tasikmalaya Capai 50 Persen

Sejak vaksin booster menjadi syarat perjalanan, animo masyarakat untuk divaksin naik

Rep: bayu adji p/ Red: Hiru Muhammad
Cakupan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (booster) di Kota Tasikmalaya mengalami peningkatan cukup tinggi dalam beberapa waktu terakhir. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya per 15 Agustus 2022, cakupan booster di daerah itu telah mencapai 50,65 persen.
Foto: istimewa
Cakupan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (booster) di Kota Tasikmalaya mengalami peningkatan cukup tinggi dalam beberapa waktu terakhir. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya per 15 Agustus 2022, cakupan booster di daerah itu telah mencapai 50,65 persen.

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Cakupan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (booster) di Kota Tasikmalaya mengalami peningkatan cukup tinggi dalam beberapa waktu terakhir. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya per 15 Agustus 2022, cakupan booster di daerah itu telah mencapai 50,65 persen.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, mengatakan, peningkatan cakupan vaksinasi dosis ketiga mengalami peningkatan signifikan sejak pemerintah pusat menjadikan booster sebagai prasyarat perjalanan dalam negeri. Alhasil, minat masyarakat untuk mendapatkan booster meningkat dengan sendirinya.

Baca Juga

"Bahkan sekarang kan yang mau naik kereta atau pesawat harus tes PCR kalau belum booster. Tidak bisa lagi antigen. Akhirnya banyak yang mau di-booster," kata dia ketika dikonfirmasi Republika, Senin (15/8/2022).

Ia mencontohkan, sejak pemerintah menjadikan booster sebagai prasyarat perjalanan, masyarakat yang datang ke Asia Plaza untuk vaksinasi meningkat. Dalam satu hari, terdapat sekitar 100 orang yang datang ke gerai vaksinasi di pusat perbelanjaan itu.

Selain itu, pelayanan vaksinasi di puskesmas juga meningkat. Begitu juga di gerai vaksinasi yang diselenggarakan oleh TNI atau Polri. "Kalau kemarin cakupan booster susah ditingkatkan karena tidak ada aturan yang mengikat. Berbeda dengan sekarang," kata Asep.

Kendati demikian, peningkatan cakupan booster pasti akan mengalami masa stagnan. Pasalnya, masyarakat yang saat ini melakukan vaksinasi dosis ketiga mayoritas adalah yang hendak melakukan perjalanan.

Ketika seluruh masyarakat yang hendak melakukan perjalanan sudah seluruhnya menjalani vaksinasi dosis ketiga, peningkatan cakupan akan terhenti. Sebab, ada sejumlah masyarakat yang tak melakukan perjalanan ke luar kota.

"Kalau mau, jadi prasyarat lagi untuk, misalnya, mendapatkan bansos, untuk sekolah, kuliah, atau kerja. Kalau tidak disyaratkan, masyarakat banyak yang merasa sudah cukup dengan dua dosis," kata dia.

Selain booster, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat, cakupan vaksinasi dosis pertama di daerah itu telah mencapai 91,45 persen. Sementara cakupan vaksinasi dosis kedua mencapai 73,07 persen.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement