Selasa 16 Aug 2022 20:45 WIB

Dubes Ukraina Puji Upaya Presidensi Indonesia Tingkatkan Stabilitas Global

Dubes Ukraina senang Jokowi singgung dialog damai negaranya dan Rusia.

Red: Ani Nursalikah
Dalam foto yang dirilis Istana Kepresidenan Indonesia ini, Presiden Indonesia Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky selama pertemuan mereka di Kyiv, Ukraina pada Rabu, 29 Juni 2022. Dubes Ukraina Puji Upaya Presidensi Indonesia Tingkatkan Stabilitas Global
Foto: Laily Rachev, Indonesian Presidential Palace
Dalam foto yang dirilis Istana Kepresidenan Indonesia ini, Presiden Indonesia Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky selama pertemuan mereka di Kyiv, Ukraina pada Rabu, 29 Juni 2022. Dubes Ukraina Puji Upaya Presidensi Indonesia Tingkatkan Stabilitas Global

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengapresiasi upaya Presidensi G20 Indonesia untuk meningkatkan stabilitas global. "Saya sangat mengapresiasi upaya Republik Indonesia selama presidensinya di G20," kata Dubes Vasyl Hamianin, setelah menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD di Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Dubes Hamianin mengaku merasa senang bahwa Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraannya menyinggung upaya Indonesia untuk menjembatani dialog damai antara negaranya dan Rusia.

Baca Juga

"Ini karena agresi Federasi Rusia terhadap Ukraina telah memengaruhi agenda global," katanya.

Ia mengatakan bahwa sebelum invasi Rusia ke Ukraina, ada banyak agenda telah dibuat oleh masyarakat global dalam upaya memulihkan perekonomian pascapandemi Covid-19.

Namun, ia menganggap invasi Rusia ke Ukraina telah merusak agenda global tersebut. Oleh karena itu, katanya, dia sangat mengapresiasi upaya Indonesia, selama presidensinya di G20, untuk meningkatkan stabilitas, kemakmuran, dan pembangunan global.

Hamianin memperingatkan bahwa ketahanan pangan, energi, dan logistik tidak akan tercapai selama perang belum berakhir. Oleh karena itu, perjuangan yang perlu terus diupayakan, kata dia, adalah melawan serangan kolonial terhadap demokrasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement