Rabu 17 Aug 2022 09:00 WIB

Waskita Beton Catat Kenaikan Kontrak Baru Rp 665 Miliar Dibandingkan 2021

Kenaikan kontrak baru WSBP didominasi kontrak internal Waskita Group

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Waskita Beton Precast. Hingga Semester I 2022, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatatkan kenaikan perolehan Nilai Kontrak Baru sebesar 14 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 atau sebesar Rp 665 miliar. Sehingga, nilai kontrak yang dikelola sebesar Rp 3,9 triliun.
Foto: Facebook Humas Waskita Beton Precast
Waskita Beton Precast. Hingga Semester I 2022, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatatkan kenaikan perolehan Nilai Kontrak Baru sebesar 14 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 atau sebesar Rp 665 miliar. Sehingga, nilai kontrak yang dikelola sebesar Rp 3,9 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga Semester I 2022, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatatkan kenaikan perolehan nilai kontrak baru sebesar 14 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021 atau Rp 665 miliar. Sehingga, nilai kontrak yang dikelola Rp 3,9 triliun. 

“Kami terus berupaya sehingga dapat mencapai target nilai kontrak baru hingga akhir 2022,” ungkap Director of Operations WSBP Sugiharto dalam keterangannya dikutip Rabu (17/8/2022).

Beberapa proyek besar yang diperoleh WSBP hingga akhir Juni 2022 didominasi dari kontrak internal Waskita Grup sebesar 86 persen antara lain Proyek Jalan Tol Kayu Agung Palembang-Betung, Proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing, Proyek Jalan Tol Ciawi-Sukabumi Seksi 2, Proyek Revertment & Retaining Wall di Dermaga Benoa, dan proyek lainnya. 

Sedangkan perolehan dari pasar eksternal sebesar 14 persen antara lain proyek pembangunan jalan tol Semarang - Demak Paket 2, Proyek pembangunan polder Kamal, Indonesia Line Project, Battery Cell JV Project in Indonesia Project Karawang, Proyek Pembangunan SUTT 150KV Selaru Sebuku Kalimantan Selatan, Proyek Pengendalian Banjir dan Rob Sungai Loji Pekalongan, dan proyek lainnya.

Dengan perolehan nilai kontrak tersebut, tercatat total segmentasi NKB (internal dan eksternal) sebesar 86 persen berasal dari BUMN/BUMD dan 14 persen dari pihak swasta. Sementara itu dari sisi produk, segmentasi NKB yaitu 54 persen berasal dari produk precast, 4 persen dari readymix, 40 persen jasa konstruksi, dan sisanya berasal dari sewa alat dan quarry. 

“Kami memiliki sumber daya yang mumpuni di mana WSBP memiliki 9 plant, 31 batching plant, dan 1 quarry yg tersebar di wilayah Indonesia,” tambah Sugiharto. 

Menurut Sugiharto, adanya dukungan SDM  yang kompeten dan teknologi informasi menjadi faktor WSBP untuk mencapai target nilai kontrak baru di tahun ini. WSBP juga memiliki strategi untuk mencapai target NKB melalui perolehan proyek internal Waskita Grup dan meningkatkan pasar eksternal baik dari Pemerintah, BUMN/BUMD, dan swasta. 

Pada semester II 2022, WSBP akan membidik beberapa proyek besar yang diharapkan dapat menaikkan kinerja perusahaan seperti proyek jalan tol, jembatan, gedung, dan proyek lainnya. Ke depannya WSBP memiliki target untuk terus meningkatkan perolehan dari pasar retail. 

“Tahun 2022 kami optimistis dapat terus meningkatkan hingga naik dua kali lipat,” ungkapnya. Hal ini sejalan  dengan strategi perusahaan untuk meningkatkan dan ekspansi ke pasar eksternal baik di dalam maupun luar negeri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement