Rabu 17 Aug 2022 15:07 WIB

Nadiem "Jawab" Pidato Presiden Terkait Pendidikan

Kemendikbudristek telah melakukan beberapa program perluasan akses pendidikan

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Gita Amanda
 Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyebutkan, pihaknya telah melakukan beberapa program untuk perluasan akses pendidikan yang berkualitas. (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyebutkan, pihaknya telah melakukan beberapa program untuk perluasan akses pendidikan yang berkualitas. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyebutkan, pihaknya telah melakukan beberapa program untuk perluasan akses pendidikan yang berkualitas. Dia juga mengatakan telah membuat program yang dapat membuat generasi muda terlatih dengan dunia kerja.

“Kita telah meyakinkan dunia bahwa generasi Indonesia sudah terlatih dengan dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat, yang bekalnya diperoleh sejak di bangku kuliah melalui berbagai program belajar di luar kampus yang terhimpun dalam Kampus Merdeka,” ujar Nadiem pada upacara peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di halaman Kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta, Rabu (17/8/2022).

Baca Juga

Menurut dia, program Kampus Merdeka juga telah digulirkan Kemendikbudristek untuk menciptakan generasi muda yang terlatih dengan dunia kerja. Lalu, salah satu program Kemendikbudristek dalam perluasan akses pendidikan yang berkualitas adalah terobosan mekanisme Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan berbagai program dukungan siswa.

Pada sektor kebudayaan, Nadiem menjelaskan, melalui forum G20 Kemendikbudristek mendorong negara-negara di dunia untuk menghadirkan dukungan pendanaan bagi seniman dan pelaku budaya agar dapat kembali menginspirasi dengan karya-karya terbaiknya, khususnya di masa pascapandemi.

“Inisiatif ini adalah kelanjutan dari terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia yang kami luncurkan dan telah memberikan banyak manfaat bagi para penggerak budaya kita,” jelas Mendikbudristek.

Nadiem menyampaikan, terobosan-terobosan tersebut baru sebagian kecil dari Merdeka Belajar yang kini telah mencapai 21 episode. Menurut dia, akan masih banyak lagi episode Merdeka Belajar yang akan pihaknya luncurkan sampai semua anak di seluruh Indonesia merasakan kemerdekaan yang sebenarnya.

"Yaitu belajar dengan bahagia, berkarya tanpa hambatan, berlari menuju masa depan dengan penuh keberanian sebagai Pelajar Pancasila,” tutur Mendikbudristek.

Mendikbudristek mengatakan, dalam peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI diusung semangat “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”. Dia menilai, semangat tersebut saat ini sedang dibuktikan melalui peran besar Kemendikbudristek melalui presidensi G20 dengan menggalang kolaborasi global untuk bergotong royong memulihkan dan membangkitkan sistem pendidikan.

“Kita telah memberikan contoh kepada dunia bagaimana proses pembelajaran di Indonesia saat ini semakin berpihak kepada murid dan memerdekakan guru untuk berkreasi dalam mengajar melalui Kurikulum Merdeka dan platform Merdeka Mengajar,” ujar Nadiem.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menyebutkan, penyiapan manusia Indonesia yang unggul diperlukan untuk menopang agenda-agenda nasional yang ada. Salah satunya adalah dengan terus memprioritaskan akses dunia pendidikan yang berkualitas bagi anak usia didik di Indonesia.

"Akses anak usia didik terhadap layanan pendidikan yang berkualitas harus terus diprioritaskan," ujar Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD tahun 2022, Selasa (16/8/2022).

Dia juga ingin agar para siswa dan mahasiswa dikenalkan pada dunia kerja sejak dini. Selain itu, menurut Jokowi, minat setiap anak Indonesia di bidang sains, teknologi, seni, dan olah raga haruslah didukung dan diapresiasi. Dalam hal itu, dia ingin agar budi pekerti yang luhur, ideologi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan patriotisme harus menjadi pilar utama.

"Oleh karenanya, budi pekerti yang luhur, ideologi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan patriotisme merupakan pilar utama," kata Jokowi.

Di samping itu, Jokowi juga mengatakan, seni dan tradisi lokal dengan semangat kebangsaan harus terus digairahkan. Dia menyampaikan, karya-karya sastra dan film karya seniman, terutama para seniman muda Indonesia, harus terus didukung.

"Karya sastra dan film karya seniman muda harus terus didukung. Dana Abadi Kebudayaan akan terus kita tingkatkan sesuai kemampuan fiskal pemerintah," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement