Rabu 17 Aug 2022 16:22 WIB

Rumah Isolasi Covid Tangsel Dikembalikan Sesuai Fungsinya

RLC dibuka April 2020 ketika awal kemunculan pandemi Covid-19.

Rep: Eva Rianti/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19 bersiap meninggalkan Rumah Lawan COVID-19 di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (8/2/2022). Mulai Agustus 2022, Rumah Lawan COVID-19 dikembalikan fungsinya seperti semula seiring penurnan kasus.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Sejumlah pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19 bersiap meninggalkan Rumah Lawan COVID-19 di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (8/2/2022). Mulai Agustus 2022, Rumah Lawan COVID-19 dikembalikan fungsinya seperti semula seiring penurnan kasus.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Rumah Lawan Covid-19 (RLC) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kosong seiring dengan tidak adanya pasien Covid-19 yang berisolasi di pusat karantina tersebut. Pemerintah Kota Tangsel kembali mengalihkan RLC menjadi Kawasan Pertanian Terpadu (KPT), seperti peruntukannya sebelum muncul pandemi Covid-19.

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, saat ini data keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) pasien Covid-19 bergerak di angka 17 persen. Namun, dominan dirawat di rumah sakit karena rerata para pasien tersebut kedapatan positif Covid-19 saat hendak menjalani pengobatan lainnya.

Baca Juga

"Saat ini RLC kosong. 90 persen (dari 17 persen angka BOR) ya memang pasien rumah sakit untuk tujuan yang lain, begitu swab ternyata positif. Yang lainnya isolasi mandiri di rumahnya masing-masing," kata Benyamin di kawasan Serpong, Tangsel, Rabu (17/8/2022).

RLC diketahui diadakan sejak April 2020 ketika awal-awal kemunculan pandemi Covid-19. Lokasi tersebut sebelumnya dikenal masyarakat merupakan Tandon Ciater, salah satu kawasan pertanian terpadu.

"RLC secara total kita kembalikan kepada Dinas Pertanian. Glamping (tenda RLC) sekarang kita kosongkan dulu karena kita siagakan tetap jadi cadangan, takut meningkat (kasus Covid-19). Tapi di luar itu, di luar glamping, itu semua menjadi kawasan pertanian," jelasnya.

Berdasarkan penuturannya, kawasan pertanian terpadu memiliki luas 10 hektare, 6 hektare diantaranya merupakan lokasi Tandon Ciater. Benyamin menuturkan, ke depan KPT akan dikembangkan menjadi kawasan yang lebih produktif dalam hal pertanian.

"Konsepnya untuk edukasi pertanian, wisata pertanian, termasuk untuk produksi holtikultura," ujarnya.

Benyamin menyebut, diantara langkah yang sudah dilakukan, pada Selasa (16/8/2022) melepaskan sebanyak 1.000 ekor nila serta menanam jagung di lokasi KPT. Rencananya akan ada panen ikan nila dan jagung pada November 2022 mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement