Rabu 17 Aug 2022 20:02 WIB

Prodi Rekateks UII Latih Siswa SMK Muh 2 Sleman Olah Limbah Masker

Limbah masker disterilkan terlebih dulu, selanjutnya dijadikan lembaran plastik menggunakan alat hot press dan kemudian dibuat kreasi dengan cara dijahit menjadi tas, dompet, sedang tali maskernya dijadikan tatakan gelas

Rep: Heri Purwata/ Red: Partner
.
Foto: network /Heri Purwata
.

Limbah masker yang sudah disterilkan siap untuk dibuat berbagai kreasi. (foto : heri purwata)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Program Studi (Prodi) Rekayasa Tekstil (Rekateks) Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) melatih siswa SMK Muhammadiyah 2 Sleman mengolah limbah masker menjadi produk kreatif. Langkah pertama, limbah masker dijadikan lembaran plastik menggunakan alat hot press dan selanjutnya kreasi dengan cara dijahit menjadi tas, dompet, sedang tali maskernya dijadikan tatakan gelas.

Ir Agus Taufiq, MSc, dosen Prodi Rekateks FTI UII mewakili tim dosen Rekateks mengatakan Pengabdian Kepada Mitra (PKM) di SMK Muh 2 Sleman mendapat dukungan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UII dan Prodi Rekateks. Pengolahan limbah masker ini dimaksudkan untuk mengurangi limbah yang setiap hari terus bertambah. Tim dosen Rekateks terdiri Dr Eng Rina Afiani Rebia, SHut, MEng, Febrianti Nurul Hidayah, ST, BSc, MSc, dan Ahmad Satria Budiman, ST, MSc.

BACA JUGA : Tiga Dosen Kimia UII Kembangkan Fotokatalis untuk Atasi Limbah Batik

Rina Afiani Rebia menjelaskan pengolahan limbah masker menjadi produk kreatif ini berawal dari pemikirannya dalam menghadapi limbah rumah tangga baru selama pandemi Covid-19 yaitu limbah masker sekali pakai. Sampai saat ini walaupun angka kasus Covid-19 sudah turun, namun pada kegiatan belajar mengajar di dalam kelas masih menggunakan masker sebagai salah satu Prokes. Contohnya, di Prodi Rekateks UII dan SMK Muh 2 Sleman.

Sekarang, kata Rina, produk masker sekali pakai sudah banyak di pasaran dengan macam desain, harga yang lebih terjangkau (murah), dan lebih praktis sehingga penggunaan masker sekali pakai lebih banyak diminati. Namun dapat dibayangkan berapa jumlah limbah masker yang bertambah setiap harinya ketika sudah mulai 100% pembelajaran luar jaringan (Luring) dengan tiap siswa menggunakan satu masker/hari.

Limbah masker diolah menjadi tas dan kreasi lainnya. (foto : heri purwata)

"Pada bulan April, kami mencoba memprediksi limbah masker yang dihasilkan dari SMK Muh 2 Sleman dengan kapasitas pembelajaran Luring 50% dari total siswa yaitu kurang lebih 280 siswa dengan enam hari aktif sekolah. Selama satu bulan limbah masker dapat mencapai 6.720 lembar. Jika 100% luring maka limbah mencapai dua kali lipatnya," kata Rina.

Karena itu, lanjut Rina,Tim Dosen Rekayasa Tekstil tergerak untuk berkolaborasi dengan mitra SMK Muh 2 Sleman untuk bersama-sama mengolah limbah masker di lingkungan sekolah. Pada PKM ini juga direlasikan dengan mata pelajaran yang ada di SMK Muh 2 Sleman yaitu PKK (Produk Kreatifitas dan Kewirausahaan). "Prodi Rekayasa Tekstil mengajak siswa SMK Muh 2 Sleman bersama-sama mengolah limbah masker. Kepada siswa, kami juga mengenalkan Iptek yang digunakan," kata Rina.

BACA JUGA : Kolaborasi Dosen Prodi Kimia dan Kelautan UNIPA Kembangkan Pelet Ampas Sagu

PKM ini juga berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan Tim Dosen Prodi Rekateks. Agenda yang telah dilakukan berupa: langkah pertama, sosialisasi ke lingkungan SMK Muh 2 Sleman dan penempatan tempat sampah khusus limbah masker sekali pakai. Tim dosen Prodi Rekateks juga memberikan edukasi mengenai cara membuang limbah masker yang baik dan benar. Kemudian limbah masker tersebut dilakukan pembersihan agar virus dan siap diolah lebih lanjut.

Langkah kedua, mengolah limbah masker polimer polypropylene, produk-produk tekstil yang terbuat dari polypropylene, serta salah satu cara untuk mengolah limbah masker medis dengan menjadikannya lembaran plastik. Langkah ketiga, dilakukan workshop atau praktik langsung tentang pengolahan limbah masker dengan dua metode. Pertama, dengan daur ulang menjahit menghasilkan produk seperti tas,dompet dan lain-lain yang dibantu Amel, mahasiswa Prodi Rekateks. Kedua, menggunakan metode hot press yang diarahkan Ahmad Budi Satyawan.

Menurut rencana, kata Rina, tanggal 24 Agustus 2022, akan melanjutkan kelas inovasi produk dan penyampaian hasil karya Inovasi dari siswa SMK Muh 2 Sleman. "Dan akan dilanjutkan dengan materi digital marketing, bagaimana untuk memasarkan produk-produk hasil karya tersebut oleh praktisi," kata Rina. (*)

BACA JUGA : Tiga Dosen Jurusan Kimia UII Teliti Kelapa Sawit untuk Obat Covid

Limbah tali masker diolah menjadi tatakan cangkir. (foto : heri purwata)

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

Advertisement