Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Budi Saputra

Melihat Dunia, Melihat Jalan Terang Bahasa

Edukasi | Wednesday, 17 Aug 2022, 14:58 WIB
Sumber foto pentingnya bahasa asing: https://www.stockvault.net

#GebyarBuzzTalkAsia

Lihatlah peta dunia. Ada tujuh benua besar yang dipapah lima samudera. Kemudian dari tujuh benua besar itu, terdapat ratusan negara dan ribuan kota. Terdapat berbagai suku bangsa, agama, ras, dan bahasa. Terkhusus yang disebutkan terakhir, yaitu bahasa, maka menurut saya ini adalah sungguh fakta mengagumkan dari peradaban manusia. Miliaran manusia saling mengenal melalui komunikasi bahasa yang jumlahnya saat ini mencapai ribuan di dunia. Dengan adanya banyak bahasa, maka kehidupan pun semakin berwarna.

Sebab bahasa bagai 'lapisan ajaib' yang melapisi setiap individu di berbagai belahan dunia. 'Lapisan ajaib' itu seakan menciptakan jarak, yang membuat manusia tak bebas berkomunikasi dengan manusia lainnya. Ia bagai mahkota permata yang dikenakan di kepala. Lebih-lebih yang memiliki bahasa itu adalah individu yang memiliki ras dengan bentuk wajah, postur tubuh, dan warna kulit yang berbeda. Walaupun begitu, jika manusia saling berkomunikasi dan membuka 'lapisan ajaib' itu, maka betapa luasnya dunia bagai pintu-pintu ilmu pengetahuan yang lebar terbuka dalam jalan terang bahasa.

Bahasa Asing sebagai Soft Skill Penting dalam Hidup

Zaman terus berganti, abad terus berlari. Dewasa ini, menguasai bahasa asing sangatlah penting selain menguasai bahasa Indonesia yang menjadi bahasa pemersatu di Tanah Air kita. Pentingnya bahasa asing selaras dengan pentingnya teknologi informasi di era globalisasi. Kita tentunya akan kesulitan jika sewaktu-waktu ada momen yang mengharuskan kita untuk berkomunikasi dengan warga negara asing dan memakai bahasa asing. Sudahlah secara lisan tak bisa, tak ada penerjemah, kemudian juga gagap teknologi, sehingga tak bisa memakai Google Translate yang sebetulnya membantu kita untuk berkomunikasi.

Bahasa asing tak ubahnya benda-benda tambang yang bisa kita usahakan. Semakin luas wilayah tambang kita, maka semakin banyak pembendaharaan benda tambang kita. Semakin banyak mengusai bahasa asing, maka semakin banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan. Selain kita bisa mendapat barang tambang yang katakanlah emas dan belian, namun lebih dari itu, berbagai pembendaharaan dunia seperti budaya, pergaulan, ilmu pengetahuan, kemasyhuran, hingga kewibawaan pun akan kita peroleh jika kita jeli memanfaatkan kepandaian dalam menguasai banyak bahasa asing tersebut. Lebih-lebih dengan maju dunia teknologi informasi, maka peluang untuk memperoleh keuntungan melalui bahasa asing akan semakin terbuka lebar. Sebagai contoh, seorang youtuber bisa memperoleh uang ratusan juta rupiah melalui konten berkomunikasi dengan warga negara asing yang tersebar di berbagai penjuru dunia.

Sumber foto pentingnya bahasa asing: https://www.stockvault.net

Menentukan Wadah yang Tepat

Untuk mempelajari bahasa asing, maka kita harus belajar dengan giat. Jika tak bisa otodidak, maka kita butuh wadah yang tepat seperti lembaga kursus bahasa asing yang terpercaya. Di sebuah channel Youtube, seorang gadis bernama Isabelle begitu lancar mengenalkan dirinya dalam bahasa Mandarin. Atau gadis lain yang bernama Fadhila yang begitu renyah mengucapkan kata-kata bahasa Korea yang begitu giat dipelajarinya. Kedua gadis ini adalah contoh pembelajar yang merasakan manisnya menempuh studi di sebuah lembaga kursus multibahasa yang bernama BuzzTalk Asia.

BuzzTalk Asia didesain penuh kemudahan dengan berbagai strategi jitu di dalamnya. Dengan program multibahasa (Inggris, Jepang, Korea, Mandarin) di kelas 1 on 1 secara intensif dan jam fleksibel, BuzzTalk Asia memberikan garansi pasti bisa, dan mengupdate perkembangan siswa kepada orang tua.

Barangkali begitulah yang dilalui Isabelle dan Fadhila. Belajar bahasa asing di tempat kursus bahasa pilihan mereka. Belajar praktek melalui fun dialog, games, dan lagu, adalah serangkaian kegiatan hingga mereka bisa menguasai bahasa Mandarin dan Korea. Singkat kata, apapun bahasa yang dipelajari, maka kuncinya adalah giat dan kemauan yang kuat untuk meraih kesuksesan pada masa depan. Baik itu di bidang akademik, sosial, maupun di bidang karir pekerjaan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image