Kamis 18 Aug 2022 14:00 WIB

Inilah Risiko Kebiasaan Melakukan Pembayaran Minimum Kartu Kredit

Fasilitas pembayaran minimum kartu kredit bermanfaat untuk menyiasati pembayaran tagihan. Namun, ada risiko yang mesti diperhatikan. Apa saja itu? Ini dia.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Keberadaan kartu kredit memang memudahkan sejumlah hal, termasuk soal transaksi. Sayangnya, banyak pemegang kartu kredit yang sering kali terlena dalam menggunakan kartu kredit.

Selain kontrol keuangan yang kurang, salah satu sikap yang keliru dalam penggunaan kartu kredit adalah kebiasaan bayar minimum tagihan kartu kredit. Kebiasaan ini tidak hanya buruk, tetapi juga memberikan efek yang sangat merugikan dalam jangka panjang.

Definisi Pembayaran Minimum Kartu Kredit dan Jumlah yang Dibayarkan

menggunakan kartu kredit 

Pembayaran minimum didefinisikan sebagai jumlah minimum yang harus dibayarkan kepada pihak bank oleh nasabah pengguna kartu kredit selambat-lambatnya pada saat jatuh tempo tagihan.

Tujuan sebenarnya dari pembayaran minimum adalah memastikan bahwa rekening kartu kredit tidak bermasalah dan membuktikan bahwa pengguna kartu kredit mematuhi syarat dan ketentuan dari kartu kredit yang digunakan.

Kebanyakan kartu kredit yang telah diterbitkan menetapkan pembayaran minimum yang diperbolehkan sebesar 10% dari total tagihan yang ada.

Misalnya, seorang pengguna kartu kredit memiliki tagihan sebesar Rp5.000.000 maka jumlah pembayaran minimum yang boleh dibayarkan sebesar Rp500.000. Kadang kala jumlah pembayaran mininum memiliki jumlah yang spesifik dan akan ditambahkan apabila terdapat cicilan tetap di dalam tagihan kartu kredit pengguna.

Konsekuensi Buruk dari Hanya Melakukan Pembayaran Minimum

Boleh saja sering menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran. Namun, ada dampak negatif yang perlu diperhatikan. Melunasi tagihan untuk setiap transaksi yang dilakukan dengan menggunakan kartu kredit merupakan kewajiban dari pengguna.

Karena itu, selain perlu berhati-hati dalam menggunakan kartu kredit, kamu juga perlu mengetahui risiko akibat terlalu sering menjadikan pembayaran minimum tagihan kartu kredit sebagai solusi menunda melunasi seluruh tagihan (serta bunga) kartu kredit.

Adanya fasilitas pembayaran minimum tagihan kartu kredit seharusnya tidak dimanfaatkan sebagai cara menghindari pelunasan tagihan secara terus-menerus. Akibatnya, bahaya bisa mengancam keuangan  sebagai pengguna kartu kredit. Besar kemungkinan akan menghadapi utang yang menggunung. Sebabnya tagihan yang tertunggak dibebani lagi oleh bunga yang ditetapkan apalagi lamanya menunggak terbilang panjang. Kalau tidak segera diatasi, bersiaplah stres menghinggapi diri.

Baca Juga: 6 Trik Agar Terbebas dari Bunga Kartu Kredit

Ilustrasi Perhitungan Bunga Bila Hanya Melakukan Pembayaran Minimum

Aturan mengenai pembayaran minimum tagihan kartu kredit memang sudah diatur Peraturan Bank Indonesia (BI). Untuk pengguna kartu kredit, ada yang perlu diperhatikan dari pembayaran minimum tagihan kartu kredit. Konsekuensi di balik pembayaran minimum bila tidak tepat guna cukup besar, yakni bunga yang disertakan tidak dihitung berdasarkan sisa tagihan, tetapi berdasarkan nilai total transaksi terutang.

Contoh Kasus dan Ilustrasi Perhitungan

Toni punya kartu kredit dari Bank AGC. Dia melakukan transaksi sebanyak dua kali, yaitu pada 7 April sebesar Rp600.000 dan 15 April Rp400.000. Ada beberapa ketentuan yang berlaku bila menggunakan kartu kredit Bank AGC, di antaranya:

  • Tanggal pembukuan transaksi: 1 hari setelah tanggal transaksi
  • Tanggal cetak tagihan: tanggal 20
  • Masa jatuh tempo: 15 hari kalender setelah tanggal cetak tagihan
  • Bunga kartu kredit: 2,95% per bulan

Ada baiknya tagihan yang ada segera dilunasi. Seperti yang sudah diterangkan di atas, tagihan kartu kredit yang dimiliki Toni sebesar Rp1.000.000 yang diberitahukan pada tanggal 20 April. Adalah hal yang baik bila Toni membayar penuh tagihan tersebut. Namun, Toni melakukan pembayaran pada 1 Mei dan memilih menggunakan fasilitas pembayaran minimum tagihan yang besarannya Rp100.000.

Pada tanggal 8 Mei, Toni tercatat melakukan transaksi sebesar Rp300.000. Maka, menjelang waktunya pembayaran tagihan menurut ketentuan bank AGC, total tagihan kartu kredit yang wajib dibayarkan Toni pada bulan Mei sebesar Rp1.240.540,28 setelah dikenai bunga sebesar Rp124.054,03.

Bagaimanakah perhitungan angka-angka yang mesti dibayarkan Toni? Berikut ini uraiannya.

Tagihan Bulan April

Tanggal Transaksi Tanggal Pembukuan Transaksi Keterangan Nominal Transaksi
07 April 08  April Transaksi 1 Rp600.000
15 April 16 April Transaksi 2 Rp400.000
Total Tagihan     Rp1.000.000
Pembayaran Minimum (10%)     Rp100.000

Tagihan Bulan Mei

Tanggal Transaksi Tanggal Pembukuan Transaksi Keterangan Nominal Transaksi
    Total tagihan bulan April Rp1.000.000
    Pembayaran Rp100.000
  01 Mei Pembayaran Rp100.000
08 Mei 09 Mei Transaksi 3 Rp300.000
    Bunga Rp40.540,28
Total Tagihan     Rp1.240.540,28
Pembayaran Minimum (10%)     Rp124.054,03

Perhitungan Bunga Bulan Mei

Keterangan Tanggal Pembukuan Tanggal Tagihan Selisih Hari Nominal Transaksi Bunga
Transaksi Belanja 1 08 April 20 April 13 Rp600.000 Rp7.564,93
Transaksi Belanja 2 16 April 20 April 5 Rp400.000 Rp1.939,73
Tagihan bulan April 21 April 20 Mei 30 Rp1.000.000 Rp29.095,89
Pembayaran 01 Mei 20 Mei 20 Rp100.000 Rp1.939,73
Total bunga tagihan bulan Mei         Rp40.540,28

Perlu diketahui nominal total tagihan yang perlu dibayarkan Toni terus meningkat apabila hanya membayarkan nominal pembayaran minimum. Dan jika Toni masih tenang-tenang saja hingga tak menyadari terus-terusan menggunakan fasilitas pembayaran minimum, kemungkinan besar Toni nantinya terjerat utang yang besar.

Catatan:

Selisih hari: (tanggal cetak tagihan – tanggal pembukuan) + 1
Bunga: (selisih hari x bunga per bulan x 12 x nominal transaksi)/jumlah hari dalam setahun (365 hari)

Baca Juga: 4 Hal Penting Terkait Jasa Penutupan Kartu Kredit

Langkah Melepaskan Diri dari Lilitan Utang Kartu Kredit

utang kartu kredit

Kebiasaan memanfaatkan pembayaran minimum tagihan kartu kredit akan menyebabkan pengguna kartu kredi terlilit utang yang besar seperti yang bisa dialami Toni.

Bagi orang yang tidak memiliki perencanaan keuangan yang baik, pasti akan kesulitan untuk membayar tagihan-tagihan tersebut. Butuh usaha keras dan waktu untuk bisa melunasi tanggungan yang terlanjur besar. Agar bisa terlepas dari situasi tersebut, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan seperti yang dijabarkan di bawah ini.

1. Stop Pakai Kartu Kredit

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan menyetop penggunaan kartu kredit. Hal ini bertujuan agar tidak lagi melakukan transaksi dengan kartu kredit yang berujung pada semakin menumpuknya utang-utang. Untuk melakukan transaksi pembayaran harus beralih ke pembayaran tunai atau kartu debit agar terhindar dari utang.

2. Kurangi Pengeluaran per Bulan

Langkah kedua yang perlu dijalankan adalah dengan mengurangi pos-pos pengeluaran bulanan yang tidak perlu. Pos pengeluaran konsumtif yang tidak terlalu bermanfaat atau justru membahayakan kesehatan, seperti membeli rokok dan jajan, sebaiknya dikurangi atau kalau bisa dihilangkan sama sekali.

Sebaiknya, kamu juga lebih sering untuk makan di rumah daripada makan di luar (tempat makan). Sebab dengan makan di rumah, bisa lebih menghemat uang.

3. Bicarakan dengan Bank

Langkah ketiga setelah mengurangi pengeluaran adalah mencoba untuk membuka mediasi dengan pihak bank. Bank akan selalu membuka mediasi apabila ada nasabah yang terkena masalah dengan pembayaran. Jika berhasil, bisa jadi kamu akan mendapatkan keringanan atau penundaan pembayaran tagihan.

4. Tutup Kartu Kredit

Setelah semua utang-utang kartu kredit lunas, langkah terakhir yang perlu dilakukan adalah menutup kartu kredit untuk mengatur kembali keuangan yang sempat porak poranda. Utang yang besar mau tidak mau pasti akan berdampak terhadap perekonomian. Pendapatan akan menurun dan pengeluaran juga menjadi terbatas.

Manajemen Keuangan yang Baik Menghindarkan Diri dari Kecerobohan 

Pengguna kartu kredit sebaiknya menerapkan manajemen keuangan yang baik sebelum mengajukan kartu kredit dan setelah berhasil memiliki kartu kredit. Manajemen keuangan yang baik akan menghindarkan seseorang dari tindakan ceroboh dalam menggunakan kartu kredit dan biasanya akan selalu disiplin dalam membayar tagihan.

Dengan selalu bersikap disiplin dalam melakukan pembayaran tagihan kartu kredit, seseorang bisa terhindar dari kebiasaan melakukan pembayaran minimum tagihan kartu kredit sehingga terbebas dari risiko utang yang menumpuk.

Pemilik atau pengguna kartu kredit harus benar-benar paham bahwa perhitungan bunga kartu kredit bisa membebani bila pembayaran tagihan tertunggak. Hal ini disebabkan karena nasabah tidak memberikan jaminan sehingga jenis kredit ini berisiko tinggi.

Karena itu, bersikaplah bijak dalam menggunakan kartu kredit dalam kehidupan sehari-hari. Gunakanlah hanya dalam keadaan yang mendesak saja atau saat tidak membawa uang tunai. Hal ini bisa jauh lebih aman agar tidak terjerat utang-utang yang nantinya akan menjadi masalah yang merusak rencana keuangan dan impian yang sudah dibangun sejak lama.

Baca Juga: 4 Hal Tentang Asuransi Kartu Kredit yang Wajib Dipahami

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement