Jumat 19 Aug 2022 05:33 WIB

Pemkot Cirebon Siapkan Langkah Jaga Stabilitas Perekonomian

Kota Cirebon bukanlah produsen komoditas volatile food atau pangan bergejolak

Rep: lilis sri handayani/ Red: Hiru Muhammad
Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi, menyatakan, Pemkot Cirebon segera melakukan sejumlah langkah untuk menjaga stabilitas perekonomian di Kota Cirebon.
Foto: a
Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi, menyatakan, Pemkot Cirebon segera melakukan sejumlah langkah untuk menjaga stabilitas perekonomian di Kota Cirebon.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sejumlah langkah segera dilakukan Pemkot Cirebon untuk menjaga stabilitas perekonomian di daerah tersebut. Termasuk di dalamnya mengajak masyarakat untuk bisa memenuhi kebutuhan dapurnya dari pekarangan mereka sendiri.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi, usai menghadiri Rakornas Pengendalian Inflasi tahun 2022, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Kamis (18/8/2022).

Baca Juga

Adapun tema rakornas yang diselenggarakan secara daring tersebut yaitu Sinergi untuk Stabilisasi Harga dan Ketahanan Pangan Nasional.‘’Arahan Bapak Presiden, untuk menjaga stabilisasi harga dan ketahanan pangan,’’ tutur Agus.

Terlebih, resesi global saat ini tengah dihadapi Indonesia dan negara-negara lain di dunia.Pemda Kota Cirebon, lanjut Agus, juga segera melakukan sejumlah langkah untuk menjaga stabilitas perekonomian. Dimulai dari menjaga keterjangkauan harga pangan serta ketersediaan pasokan di pasaran.

Namun Kota Cirebon, menurut Agus, bukanlah produsen sejumlah komoditas, termasuk komoditas volatile food atau pangan yang bergejolak.‘’Kita lihat history, inflasi sebulan terakhir yang mengalami tekanan inflasi cukup besar sifatnya volatile food, seperti bawang merah dan cabai merah. Karena konsumsi di sini tinggi,’’ terang Agus.

Untuk itu, langkah selanjutnya yang diambil adalah melakukan komunikasi dan kerja sama dengan daerah yang berdekatan. Hal tersebut demi menjaga ketersediaan pasokan pangan di pasaran di Kota Cirebon.‘’Kalau kita lihat di pasar rakyat, pedagang banyak dari Kabupaten Kuningan, Cirebon, Majalengka dan Indramayu untuk beras,’’ kata Agus.

Selain itu, langkah lainnya adalah komunikasi dan informasi untuk memberitahukan kepada masyarakat mengenai perkembangan harga. Begitu pula penyampaian informasi mengenai kebijakan yang diambil pemerintah pusat juga akan dilakukan.

Informasi tersebut, lanjut Agus, sudah dilakukan oleh DKUKMPP Kota Cirebon. Namun kedepan, hal itu akan ditingkatkan. ‘’Kita juga fokus untuk menjaga ketahanan pangan,’’ tukas Agus.

Hal itu di antaranya dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk bisa menanam sendiri produk yang bisa ditanam, seperti cabai merah. Di Kota Cirebon, saat ini sudah ada kampung pangan lestari maupun kelompok wanita tani.

Pemberdayaan PKK dan P2WKSS juga akan dilakukan untuk menggerakkan masyarakat menanam di pekarangan yang terbatas."Nanti Bank Indonesia akan menyiapkan bibitnya,’’ terang Agus.

Selanjutnya Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan akan melakukan pembinaan kepada masyarakat. ‘’Jika ini bisa terus dikembangkan di seluruh RW, maka masyarakat bisa memenuhi kebutuhan dapurnya dari pekarangan sendiri,’’  kata Agus. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement