Sabtu 20 Aug 2022 00:42 WIB

15 Ribu Lahan Karet PTPN di Jabar akan Dikonversi ke Sawit

PTPN VIII menyebut konversi ke sawit karena harga karet yang terus menurun

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Foto udara perkebunan sawit milik PTPN VIII di Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.  Sebanyak 15.000 lahan yang dikelola PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII dan ditanami karet di Jawa Barat akan dikonversi ke komoditas sawit. Konversi dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pengelolaan tanaman dan akan dilakukan secara bertahap.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Foto udara perkebunan sawit milik PTPN VIII di Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sebanyak 15.000 lahan yang dikelola PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII dan ditanami karet di Jawa Barat akan dikonversi ke komoditas sawit. Konversi dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pengelolaan tanaman dan akan dilakukan secara bertahap.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Sebanyak 15.000 lahan yang dikelola PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII dan ditanami karet di Jawa Barat akan dikonversi ke komoditas sawit. Konversi dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pengelolaan tanaman dan akan dilakukan secara bertahap.

SEVP Operasional PTPN VIII Wispramono Budiman mengatakan kebijakan mengkonversi komoditi karet menjadi sawit akan dilakukan secara bertahap. Konversi dilakukan berdasarkan rekomendasi feasibility study dari PT Riset Perkebunan Nusantara.

"Tahap awal akan dilakukan konversi sebesar sekitar 5000 hektar karet ke sawit," ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima, Jumat (19/8/2022).

Ia menyebut perubahan komoditi sudah direncanakan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) PTPN VIII tahun 2021-2026. Selain itu faktor eksternal yang mempengaruhi perubahan komoditi dari karet ke sawit karena perkembangan harga jual karet yang menurun.

"Perkembangan harga jual yang terus menurun disertai dengan penurunan produksi karet alam di lapangan," ungkapnya. Selain itu faktor iklim basah sepanjang tahun menjadi salah satu penghambat pencapaian produksi. Tidak hanya itu, faktor tersebut mengakibatkan terjadi endemik hama penyakit tanaman.

Kabag kelapa sawit dan karet Budhi Herdiyana mengatakan strategi mengubah produksi karet ke sawit dilakukan untuk menjaga kondisi biaya operasional perusahaan. Ia mengatakan harga komoditi karet akan terus menurun jika tidak terdapat perbaikan secara menyeluruh.

"Perbaikan secara menyeluruh dalam pengelolaan operasional perusahaan dan harus didukung dengan regulasi yang menguntungkan untuk pengusaha karet tanah air," katanya. Dengan begitu kebutuhan karet untuk dalam negeri dan luar negeri dapat terpenuhi dengan harga yang wajar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement