Jumat 19 Aug 2022 21:18 WIB

Dorong Konsumsi Buah, Pemerintah Kembali Adakan Gelar Buah Nusantara

GBN ke-7 dapat menjadi momentum kebangkitan buah nusantara.

Red: Fuji Pratiwi
Festival Buah Nusantara (ilustrasi). Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI bersama para pemangku kepentingan lainnya kembali menyelenggarakan Gelar Buah Nusantara (GBN) ke-7 dengan mengangkat tema Konsumsi Buah Nusantara untuk Indonesia Sehat guna mendorong peningkatan konsumsi buah nusantara.
Foto: Republika/Rakhmawaty
Festival Buah Nusantara (ilustrasi). Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI bersama para pemangku kepentingan lainnya kembali menyelenggarakan Gelar Buah Nusantara (GBN) ke-7 dengan mengangkat tema Konsumsi Buah Nusantara untuk Indonesia Sehat guna mendorong peningkatan konsumsi buah nusantara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI bersama para pemangku kepentingan lainnya kembali menyelenggarakan Gelar Buah Nusantara (GBN) ke-7 dengan mengangkat tema Konsumsi Buah Nusantara untuk Indonesia Sehat guna mendorong peningkatan konsumsi buah nusantara.

"Kami berharap GBN ke-7 dapat menjadi momentum kebangkitan buah nusantara untuk berjaya di dalam negeri dan berdaya saing di luar negeri dengan harga yang kompetitif," tutur Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud.

Baca Juga

Musdhalifah yang membuka acara GBN ke-7 Tahun 2022, di Kebun Jati Asih, Bekasi, itu juga berharap GBN dapat menjadi ajang promosi dan sosialisasi secara luas di seluruh Indonesia, sehingga mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencintai dan mengonsumsi buah nusantara.

Menyoal konsumsi buah, rata-rata konsumsi masyarakat Indonesia sebesar 81,14 gram/kapita/hari berdasarkan data BPS pada 2021. Namun jumlah tersebut hanya sebesar 54,09 persen dari batas minimal angka kecukupan gizi Badan Kesehatan Dunia (WHO), sehingga masih perlu untuk ditingkatkan.

Di Indonesia, pisang merupakan buah yang paling banyak dikonsumsi yakni rata-rata 24,71 gram/kapita/hari, diikuti jeruk 12,57 gram/ kapita/hari, pepaya 11,71 gram/kapita/hari dan semangka 8,57 gram/kapita/hari.

Di sisi lain, produksi buah-buahan nusantara terus mengalami peningkatan. Pada 2021 mencapai 25,96 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 5,4 persen dibandingkan produksi 2020 sejumlah 24,63 juta ton. Komoditas dengan jumlah produksi terbesar adalah pisang 8,74 juta ton/33,67 persen, nanas 2,89 juta ton/11,13 persen, mangga 2,84 juta ton/10,94 persen, jeruk siam 2,4 juta ton/9,24 persen dan durian 1,35 juta ton/5,2 persen.

"Kondisi kenaikan produksi buah lokal memberikan peluang untuk peningkatan ekspor dan juga substitusi impor, mengingat permintaan akan buah lokal juga meningkat sejak pandemi Covid-19. Dalam hal ini adalah buah yang dapat meningkatkan imunitas tubuh dan memberikan manfaat kesehatan," jelas Musdhalifah.

Menurut Musdhalifah, harapan pemerintah ke depan adalah terjadinya peningkatan produksi buah yang sejalan dengan peningkatan konsumsi buah masyarakat.

"Situasi itu akan mendorong petani lebih semangat budidaya, dan juga akan dapat meningkatkan pendapatannya dengan memproduksi buah sesuai kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Khusus dalam pembukaan GBN ke-7 hari ini dilakukan kegiatan panen melon, meninjau lokasi pengepakan buah, melepas truk panen buah, menanam benih Pisang Cavendish secara simbolis, dan pemberian paket buah kepada siswa SDN Jati Mekar III Bekasi, dan Talkshow bertema Konsumsi Buah Nusantara untuk Indonesia Sehat.

Adapun pada periode Agustus-September 2022 akan diadakan beberapa rangkaian kegiatan GBN ke-7, yaitu antara lain display buah di Istana Kepresidenan Jakarta, panen dan talkshow di kebun buah, Bazaar/Expo Buah Nusantara di lokasi strategis (bandara, terminal, rest area, kapal laut), car free day, pasar tradisional dan modern serta pemberian paket buah kepada siswa sekolah dasar (SD); serta memberikan pelatihan ekspor kepada pelaku usaha buah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement