Sabtu 20 Aug 2022 01:50 WIB

Tingkatkan Literasi Pendidikan Lewat Program English Discoveries

Program English Discoveries bisa menjadi peningkatan literasi bahasa Inggris di RI

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
International Test Center (ITC) mengadakan program corporate social responsibility (CSR) Bahasa Inggris berbasis digital bagi para siswa SMP dan SMA Seminari St. Yoh, Berkhmans Todabelu di Mataloko, Ngada, Nusa Tenggara Timur. Hal ini digelar dalam peningkatan dan percepatan literasi Bahasa Inggris di Indonesia.
Foto: UBSI
International Test Center (ITC) mengadakan program corporate social responsibility (CSR) Bahasa Inggris berbasis digital bagi para siswa SMP dan SMA Seminari St. Yoh, Berkhmans Todabelu di Mataloko, Ngada, Nusa Tenggara Timur. Hal ini digelar dalam peningkatan dan percepatan literasi Bahasa Inggris di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- International Test Center (ITC) mengadakan program corporate social responsibility (CSR) Bahasa Inggris berbasis digital bagi para siswa SMP dan SMA Seminari St. Yoh, Berkhmans Todabelu di Mataloko, Ngada, Nusa Tenggara Timur. Hal ini digelar dalam peningkatan dan percepatan literasi Bahasa Inggris di Indonesia.

Adapun program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam percepatan pemulihan dan penyetaraan aksesibilitas Pendidikan di Indonesia yang dibahas dalam pertemuan G20. Penggunaan metode pembelajaran English Discoveries (ED), program ini diberikan kepada kurang lebih 300 siswa SMA dan SMP Seminari Mataloko.

ED merupakan solusi pembelajaran Bahasa Inggris berbasis digital yang fleksibel dan interaktif untuk siswa maupun pengajar. Program ini telah dibuktikan keberhasilannya oleh berbagai institusi pendidikan baik di Indonesia maupun secara global. 

Adapun program pengembangan literasi Bahasa Inggris ini resmi dimulai pada 8 Agustus 2022 lalu. CEO International Test Center Jenny Lee mengatakan era digital menjadi penting untuk menguasai bahasa Inggris.

“Dengan menguasai Bahasa Inggris, siswa-siswi dapat membuka semua pintu dan lebih banyak pintu. Misalnya pintu pengetahuan, pintu untuk memahami hal-hal yang dipelajari di luar pelajaran bahasa Inggris, dan juga dapat berkenalan dengan banyak orang,” tutur Jenny dalam keterangan tulis, Jumat (19/8/2022).

Jenny menyebut untuk menguasai Bahasa Inggris akan membuat anak-anak lebih mudah terkoneksi dengan dunia, bahkan hal-hal yang sederhana. “Contohnya, kita ingin mencari sesuatu (browsing) di internet. Untuk mendapatkan hasil pencarian yang lebih banyak sangat baik menggunakan kata kunci dengan Bahasa Inggris karena banyak literatur-literatur itu tersedianya dalam bahasa Inggris,” ucapnya.

Menurutnya program ini diberikan atas dasar pertimbangan bahwa setiap anak memiliki hak yang sama untuk mendapat akses dan kualitas pendidikan Bahasa Inggris terbaik.

“Kami percaya semangat yang ditularkan kepada siswanya akan menularkan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan siswanya yang dipercaya menjadi liaison officer pada acara G20 di Labuan Bajo, sehingga kami merasa bahwa program ini sangat tepat diimplementasikan,” ucapnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement