Ahad 21 Aug 2022 04:45 WIB

Taiwan: China Lanjutkan Latihan Militer di Sekitar Pulau

Empat pesawat tempur melewati garis tengah Selat Taiwan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan 17 pesawat tempur dan lima kapal tempur China terdeteksi beroperasi di sekitar pulau itu.
Foto: Xinhua via AP
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan 17 pesawat tempur dan lima kapal tempur China terdeteksi beroperasi di sekitar pulau itu.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan 17 pesawat tempur dan lima kapal tempur China terdeteksi beroperasi di sekitar pulau itu. Pada Sabtu (20/8/2022) Taiwan mengatakan China melanjutkan aktivitas militernya di sana.

Mereka mengatakan empat pesawat tempur melewati garis tengah Selat Taiwan. Garis tak resmi yang biasanya menjadi penanda batas antara kedua belah pihak.

Baca Juga

Pada Senin (15/8/2022) lalu Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan lima belas pesawat tempur China terbang melewati garis tengah Selat Taiwan, Senin. Tidak lama sebelumnya militer China mengatakan mereka kembali menggelar latihan di dekat Taiwan.

Keputusan ini disampaikan setelah sekelompok anggota parlemen Amerika Serikat (AS) tiba di pulau demokratis tersebut dan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen. Beijing mengatakan kunjungan ke pulau yang China klaim itu melanggar kedaulatan China.

Lima anggota parlemen AS yang dipimpin Senator Ed Markey tiba di Taipei pada Ahad (14/8/2022). Kunjungan yang tak diumumkan ini menyusul kunjungan ketua House of Representative Nancy Pelosi ke Taiwan awal Agustus lalu.

Komando Teater Timur Tentara Pembebas Rakyat (PLA) mengatakan telah menggelar patroli dan latihan gabungan kesiapan tempur multi angkatan di laut dan udara sekitar Taiwan. Komando Timur merupakan unit militer China yang bertanggung jawab pada wilayah dekat Taiwan.

"(Latihan ini) upaya mencegah Amerika Serikat dan Taiwan melanjutkan permainan trik politiknya dan merusak perdamaian dan stabilitas di seluruh Selat Taiwan, " kata unit tersebut dalam pernyataannya.

Dalam pernyataan terpisah Kementerian Pertahanan China mengatakan kunjungan para anggota parlemen itu melanggar kedaulatan dan integritas wilayah China. "(Dan) sepenuhnya mengungkapkan wajah asli Amerika Serikat sebagai perusak dan perusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," katanya.

"Tentara Pembebas Rakyat China terus menggelar latihan dan persiapan perang, dengan tegas membela kedaulatan dan integritas nasional, dan dengan tegas menghancurkan segala bentuk separatis 'kemerdekaan Taiwan' dan intervensi asing," tambah kementerian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement