Senin 22 Aug 2022 03:50 WIB

Indonesia dan Malaysia Jajaki Kerja Sama Layanan 5G Hingga Perfilman

Indonesia dan Malaysia jajaki kerja sama di berbagai bidang

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Indonesia dan Malaysia jajaki kerja sama layanan 5G hingga perfilman. Ilustrasi.
Foto: telkomsel
Indonesia dan Malaysia jajaki kerja sama layanan 5G hingga perfilman. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Penjajakan kerja sama bidang informasi dan telekomunikasi serta industri kreatif menjadi pembahasan dalam pertemuan Indonesia dan Malaysia di Jakarta. Demikian kata Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia Tan Sri Annuar Musa, Ahad (21/8/2022).

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Kuala Lumpur, Annuar mengatakan pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno secara terpisah pada Jumat (19/8/2022) bertujuan memperkuat hubungan dan kerja sama bilateral dua negara di bidang informasi dan telekomunikasi serta industri kreatif. "Masalah keamanan siber, ekonomi digital, status peningkatan layanan 4G dan 5G, layanan penyiaran melalui satelit, serta kerja sama di bidang industri kreatif, khususnya film, menjadi pembahasan dalam pertemuan," ujar dia.

Baca Juga

Ia juga melakukan kunjungan ke Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) untuk menjajaki potensi kerja sama di bidang telekomunikasi, satelit, dan 5G melalui berbagi inisiatif di Malaysia terkait implementasi 5G dan layanan siaran satelit di bawah pengelolaan Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (SKMM). Annuar mengatakan ia menyaksikan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara perusahaan 4WARD Picture Sdn Bhd dari Malaysia dengan PT Melon Indonesia yang merupakan salah satu anak perusahaan Telkomsel Indonesia untuk kerja sama memproduksi film.

Perusahaan Pengembangan Film Malaysia (FINAS) dan SKMM ikut serta dalam kunjungan tersebut. Keikutsertaan FINAS, kata Annuar, sejalan dengan upaya menyusun strategi untuk mendorong seniman kedua negara memanfaatkan ketersediaan teknologi baru di bidang perfilman agar lebih kreatif dan kompetitif melalui pengurangan biaya, transfer keahlian, dan pasar potensial di kedua negara.

"Saya percaya melalui platform ini kita dapat membuka dan lebih meningkatkan peluang kerja sama dalam industri film antara kedua negara yang sebenarnya telah berjalan sejak lama, baik melalui produksi film maupun keterlibatan seniman film dari kedua negara, sehingga mampu meningkatkan kualitas sumber daya film," ujar dia.

Menurut Annuar, pertemuan itu mampu menjadi wadah bagi kerja sama yang erat antara penggiat industri kreatif Indonesia dan Malaysia sehingga memungkinkan untuk diperluas dengan industri film dari negara lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement