Selasa 23 Aug 2022 03:10 WIB

Prototype Truk Listrik Isuzu Mejeng di GIIAS 2022, Ini Detilnya

Isuzu boyong truk listrik ke Indonesia karena lihat prospek pasar EV yang menjanjikan

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Christiyaningsih
Isuzu Elf EV tampil di GIIAS 2022 sebagai langkah untuk menyambut pasar EV.
Foto: Isuzu
Isuzu Elf EV tampil di GIIAS 2022 sebagai langkah untuk menyambut pasar EV.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Selain menyasar mobil dan motor, perkembangan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) juga menyasar pasar kendaraan komersial seperti bus dan truk. Oleh karena itu, sejumlah pabrikan kendaraan komersial pun tertantang untuk bisa menghadirkan truk dan bus yang ramah lingkungan tapi tetap tangguh dan fungsional.

Hal itu pun mendorong Isuzu untuk melakukan kajian soal EV. Marketing & Sales Division Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Attias Asril, mengatakan hal itu ditunjukkan lewat hadirnya Isuzu Elf EV di booth Isuzu dalam GIIAS 2022. Selain itu, Isuzu juga terlibat dalam project joint EV di Bali.

Baca Juga

"Lewat beragam langkah itu, kami ingin menghimpun informasi yang menyeluruh dari para stakeholder EV di Indonesia seperti pemerintah, pelaku usaha, dan asosiasi terkait. Seluruh informasi itu akan kami sampaikan kepada prinsipal di Jepang sebagai materi untuk memperkuat riset kami terkait EV," kata Attias Asril dalam diskusi Isuzu yang digelar di sela GIIAS 2022 beberapa waktu lalu.

Isuzu tertarik untuk melakukan persiapan dalam pasar EV karena melihat Pemerintah Indonesia terlihat cukup serius dalam mengembangkan pasar EV. Meskipun, keseriusan itu memang masih diawali pada segmen kendaraan penumpang tapi diperkirakan nantinya keseriusan itu juga akan menjamah pada pasar kendaraan komersial.

Menurutnya, pasar EV untuk kendaraan komersial di Indonesia cukup potensial. Karena, kehadiran EV bisa menunjang kebutuhan green vehicle dalam beragam kebutuhan mulai dari transportasi umum, pariwisata, dan beragam kebutuhan lainya.

"Pengembangan EV untuk kendaraan komersial memang akan berbeda dengan kendaraan penumpang. Karena, EV untuk kendaraan komersial harus sangat memperhatikan tujuan penggunaan yang spesifik, daya angkut, dan daya jelajah yang sesuai dengan kebutuhan sehingga bisa benar-benar jadi alternatif yang optimal," ujarnya.

Attias menekankan Isuzu Elf EV merupakan kendaraan purwarupa (prototype) yang sedang dikembangkan di Jepang oleh Isuzu. Artinya, pengembangan produk itu memang belum melibatkan sejumlah kondisi yang ada di Indonesia. Akan tetapi, mulai pertengahan tahun ini Isuzu mulai menghimpun sejumlah informasi dari Indonesia untuk kemudian bisa menghadirkan kendaraan listrik yang paling pas dengan kondisi medan, kondisi infrastruktur, dan karakter penggunaan di Indonesia.

Pengembangan kendaraan komersial berbasis baterai pun dinilai jadi sebuah strategi jitu dalam menyambut masa depan dunia transportasi Indonesia yang lebih hijau. Pengamat otomotif Bebin Juana mengatakan kehadiran EV dalam kendaraan komersial merupakan sebuah langkah yang cerdas karena memiliki sejumlah dampak yang signifikan.

"Dalam kehidupan sehari-hari, mayoritas kendaraan komersial menjalani jarak tempuh yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan kendaraan pribadi. Karena, mobil pribadi rata-rata hanya digunakan untuk keperluan tertentu dan lebih banyak berada di lahan parkir. Sedangkan kendaraan komersial akan lebih banyak berjalan karena digunakan untuk melakukan sejumlah mobilisasi dalam satu hari," kata Bebin kepada Republika.

Dilihat dari hal itu, maka ia menilai sebenarnya kendaraan komersial memiliki andil yang cukup besar dalam menyumbang polusi. Jika kemudian kendaraan komersial menggunakan teknologi listrik yang notabene tidak menghasilkan emisi gas buang, secara akumulasi, maka otomatis hal itu dapat menekan polusi secara signifikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement