Rabu 24 Aug 2022 16:31 WIB

Dinkes Sulawesi Selatan: Suspek Cacar Monyet Bertambah Satu Orang

Penelusuran kontak baru dilakukan setelah hasil lab mengonfirmasi kasus cacar monyet.

Red: Reiny Dwinanda
Petugas kesehatan memperlihatkan sampel swab cacar monyet (Ilustrasi). Dinkes Sulawesi Selatan mengonfirmasi bahwa per Rabu (24/8/2022), ada dua sampel suspek cacar monyet yang dikirim ke Jakarta.
Foto: Freepik/Stefamerpik
Petugas kesehatan memperlihatkan sampel swab cacar monyet (Ilustrasi). Dinkes Sulawesi Selatan mengonfirmasi bahwa per Rabu (24/8/2022), ada dua sampel suspek cacar monyet yang dikirim ke Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan mengumumkan pasien suspek cacar monyet (monkeypox) bertambah satu orang pada Rabu (24/8/2022). Pasien kini sedang mendapat perawatan isolasi di RSUD Labuang Baji, Makassar.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sulsel, dr Erwan Tri Sulistyo, menjelaskan, pasien mengembangkan gejala sesuai ciri-ciri cacar monyet. Pasien mengalami demam dan ruam-ruam di bagian tubuhnya sehingga dicurigai suspek cacar monyet.

Baca Juga

Sebelumnya, Dinkes Sulsel juga telah mengumumkan adanya suspek monkeypox yang dirawat di RS Pendidikan Universitas Hasanuddin, Selasa (23/8.2022). Dengan demikian total pasien suspek cacar monyet di provinsi tersebut menjadi dua orang.

Erwan mengatakan pasien pertama suspek cacar monyet memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta satu pekan lalu. Namun, tidak demikian dengan pasien suspek kedua ini.

"Dia berasal dari Makassar, usianya baru 20 tahun. Dia tidak pernah kemana-mana, namun penyakit yang dirasakannya punya ciri-ciri menyerupai cacar monyet," kata Erwan.

Pengambilan sampel telah dilakukan oleh tenaga medis kemudian dikirim ke laboratorium Kementerian Kesehatan melalui BBLK (Balai Besar Laboratorium Kesehatan). Pada Rabu siang sampelnya telah dikirim ke Jakarta bersamaan dengan sampel pasien suspek pertama.

"Dimungkinkan sampai besok pagi dan siangnya akan diperiksa di lab Kemenkes," katanya.

Erwan menyebut hasil pemeriksaan laboratorium dapat keluar dua hari setelahnya. Saat ini, Dinkes Sulsel tengah melakukan pengamatan terhadap pasien dan keluarga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement