Rabu 24 Aug 2022 19:15 WIB

Anak Korban Kebakaran di Tasikmalaya Meninggal Dunia

Pasien anak meninggal pada Selasa malam.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
  Anak Korban Kebakaran di Tasikmalaya Meninggal Dunia. Foto: Ilustrasi Kebakaran
Foto: Foto : MgRol112
Anak Korban Kebakaran di Tasikmalaya Meninggal Dunia. Foto: Ilustrasi Kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Seorang ibu dan anak di Kampung Cimerak, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, menjadi korban kebakaran yang terjadi pada Selasa (23/8/2022). Keduanya mendapatkan luka bakar yang serius dan harus dirawat di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Soekardjo, Titie Purwaningsari, mengatakan, kedua korban itu datang ke tempatnya pada Selasa sekitar pukul 14.55 WIB. Ketika datang, kondisi kedua korban mengalami luka bakar serius. Keduanya langsung menjalani perawatan intensif.

Baca Juga

"Saat menjalani perawatan, pasien anak meninggal pada Selasa malam sekitar pukul 19.00 WIB. Karena luka bakarnya sudah di atas 70 persen," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Rabu (24/8/2022).

Sementara itu, pasien yang satunya lagi harus dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung. Pasalnya, pasien mengalami luka bakar grade 2. Sementara peralatan di RSUD dr Soekardjo belum memadai untuk menangani pasien dengan luka tersebut.

"Tadi sedang tes PCR untuk dirujuk. Kayaknya sekarang sudah jalan ke RSHS Bandung," ujar dia.

Sebelumnya, sebuah rumah di Kampung Cimerak terbakar pada Selasa sekitar pukul 14.00 WIB. Akibat kejadian itu, dua warga yang berada dalam rumah tersebut mengalami luka bakar. Korban adalah Iik Ekawati (57 tahun) dan anaknya, Aditya (5).

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cibeureum, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Yusuf Setyanto, mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kebakaran tersebut. Polisi masih terus melakukan pemeriksaan di lapangan.

"Kami masih olah TKP dan pendalaman hasilnya," kata dia, Rabu.

Ihwal dugaan kebakaran terjadi karena ponsel yang meledak, Yusuf belum bisa memastikan. Pihaknya masih melakukan penyelidikan dari alat bukti yang ada.

"Kalau sudah selesai olah TKP, baru penyebab bisa dipastikan," ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement