Jumat 26 Aug 2022 22:58 WIB

BNPT Sebut Pelatihan Kemampuan Petugas Lapas Hadapi Napiter Efektif

Sejumlah napiter di sumatra utara berikrar setia ke NKRI

Red: Nashih Nashrullah
Pelatihan petugas lapas untuk hadapi para napiter penting dan efektif didik mereka.
Foto: Dok Istimewa
Pelatihan petugas lapas untuk hadapi para napiter penting dan efektif didik mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN— Sebanyak 14 narapidana teroris (Napiter) menjadi warga di sejumlah Lembaga Pemasyarakatan di Sumatra Utara. Agar para napiter ini kembali cinta NKRI, petugas pemasyarakatan mendapat pelatihan khusus oleh BNPT. 

Pelatihan dilakukan Kedeputian II Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT. 

Baca Juga

Pelatihan mengambil tema “Pelatihan Peningkatan Kemampuan Terhadap Petugas Pemasyarakatan dalam Rangka Penanganan Napiter”. 

Keempat belas napiter kini berada di lima Lapas yang tersebar di Medan, Tanjung Balai Asahan, Panyabungan, dan Padangsidempuan. 

Deputi II BNPT Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen Pol Ibnu Suhaendra, menyatakan pentingnya para petugas LP memiliki kemampuan khusus menangani napiter. Dengan demikian para petugas LP bisa menyadarkan para napiter agar memahami dan kemudian cinta NKRI. 

Posisi Sumatra Utara sendiri vital untuk penanggulangan BNPT. Ini serangan teroris pernah terjadi beberapa kali di Sumatra Utara. 

Dia mencontohkan serangan ke Polda Sumut pada 2017, serangan bom Mapolrestabes Medan pada 2019 hingga insiden bom Sibolga pada 2019. 

“Para pelakunya memiliki beragam karakter, dan latar belakang. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi petugas pemasyarakatan,” kata Deputi II BNPT saat dimintai tanggapan dalam kegiatan pelatihan petuas pemasyarakatan di Medan, Kamis (25/82022) 

Para petugas Lapas juga diingkatkan agar mewaspadai upaya para Napiter menyebarkan paham radikal terhadap narapidana lain. “Tentu ini juga merupakan tantangan yang luar biasa,” cetus Suhaendra. 

Dia menegaskan petugas pemasyarakatan dapat menjadi pelopor bagi para petugas lapas dalam mewujudkan kesiapan untuk menghadapi potensi ancaman terorisme. Mereka juga diharapkan merekatkan koordinasi antar petugas pemasyarakatan dengan Instansi terkait lainnya.  

Sementara itu Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Ham RI, Thurman SM Hutapea, menyatakan keberhasilan kolaborasi BNPT dengan petugas pemasyarakatan. Itu terlihat dari 103 napiter yang berikrar setia NKRI. 

"Harapan saya kita terus memberikan peningkatan kapasitas untuk menambah wawasan petugas pemasyarakatan, agar mereka juga lebih memahami psikologis. Juga praktik dari berbagai sumber sehingga mereka punya pengalaman lebih dalam menangani napiter," terang Thurman. 

Sementara itu Marwan, mitra deradikalisasi BNPT yang kini aktif berwirausaha mengungkapkan kunci pendampingan napiter adalah bekerja dengan hati. 

"Petugas pemasyarakatan harus melakukan segala cara dengan hati bukan ambisi, itulah kunci pendampingan. Mengingat peran mereka penting dalam hal menyadarkan napiter dari paham yang salah," jelasnya.    

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement