Sabtu 27 Aug 2022 17:51 WIB

Disperindag Karawang Kaji Penyebab Kenaikan Harga Telur Ayam

Harga tertinggi telur ayam mencapai Rp 32 ribu per kilogram (kg).

Red: Friska Yolandha
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karawang, Jawa Barat masih mengkaji dan mengamati penyebab kenaikan harga telur ayam yang terjadi di sejumlah pasar tradisional sekitar Karawang.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karawang, Jawa Barat masih mengkaji dan mengamati penyebab kenaikan harga telur ayam yang terjadi di sejumlah pasar tradisional sekitar Karawang.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karawang, Jawa Barat masih mengkaji dan mengamati penyebab kenaikan harga telur ayam yang terjadi di sejumlah pasar tradisional sekitar Karawang. Harga tertinggi telur ayam mencapai Rp 32 ribu per kilogram (kg).

"Kenaikan harga telur ayam memang sudah terjadi sejak sekitar sepekan terakhir," kata Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat, Geri Samrodi, di Karawang, Sabtu (27/8/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, kenaikan harga telur ayam itu sudah terjadi di 17 pasar tradisional sekitar Karawang. Kenaikannya bervariasi, tapi harga tertinggi mencapai Rp 31 ribu-32 ribu per kilogram.

"Sampai sekarang ini kami masih mengamati apakah kenaikan harga telur ayam itu akibat penyimpangan distribusi, atau ada penyebab lain," kata dia.

Ia mewaspadai kemungkinan adanya penyimpangan distribusi telur ayam. Karena jika itu terjadi, jatah yang seharusnya masuk ke Karawang tapi didistribusikan ke daerah lain tentunya mengakibatkan kenaikan harga.

Sementara itu, sejumlah pedagang di wilayah Karawang menyebutkan kalau kenaikan harga telur ayam sudah terjadi sejak sekitar sepekan terakhir. Dari sebelumnya Rp 27 ribu per kilogram kini mencapai Rp 31-32 ribu per kilogram.

Para pedagang berharap agar pemerintah segera turun tangan mengatasi kenaikan harga telur ayam. Sebab mereka merasakan dampak kenaikan harga itu, di antaranya pembeli kebanyakan mengurangi jumlah pembelian telur ayam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement