Selasa 30 Aug 2022 01:15 WIB

LSM Muslim Kanada Desak PBB Rilis Laporan Terkait Uighur

Komisaris hak asasi manusia PBB mengatakan dia berada di bawah tekanan luar biasa

Red: Esthi Maharani
Laporan PBB yang telah lama ditunggu-tunggu tentang dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap masyarakat Uighur harus diumumkan sekarang, desak LSM Justice for All Canada
Laporan PBB yang telah lama ditunggu-tunggu tentang dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap masyarakat Uighur harus diumumkan sekarang, desak LSM Justice for All Canada

REPUBLIKA.CO.ID., TRENTON -- Laporan PBB yang telah lama ditunggu-tunggu tentang dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap masyarakat Uighur harus diumumkan sekarang, desak LSM Justice for All Canada pada Jumat (26/8/2022).

Organisasi Muslim Kanada, yang telah lama memperjuangkan nasib minoritas Muslim Uighur, setuju dengan Duta Besar Kanada untuk PBB Bob Rae yang mengatakan "tidak ada alasan" untuk penundaan penerbitan laporan tersebut.

“Perwakilan Kanada untuk PBB Bob Rae berperan penting dalam laporan terobosan sebelumnya yang mengatur panggung untuk tanggapan kemanusiaan global terhadap genosida Rohingya,” ungkap Taha Ghayyur, direktur eksekutif Justice For All Canada, kepada Anadolu Agency dalam sebuah wawancara via email pada Jumat.

"Aktivis Kanada menyerukan keadilan dan intervensi cepat serupa atas nama Muslim Uighur, yang hidup melalui salah satu genosida modern terburuk sejak Perang Dunia II."

Rae tidak setuju dengan kalimat dari Michelle Bachelet, komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia, yang mengatakan dia "berusaha sangat keras" untuk mengeluarkan laporan tetapi berada di bawah "tekanan yang luar biasa."

"Tidak ada alasan untuk tidak mengeluarkannya," kata Rae kepada CBC, penyiar negara Kanada pada Kamis.

"Satu-satunya orang yang mengendalikan itu adalah dia. Ini laporannya."

"Saya tidak berpikir ada pertanyaan sama sekali bahwa China telah membuat representasi yang sangat kuat, tetapi saya tidak tahu di bawah proses apa komisi hak asasi manusia akan mengatakan kita akan membiarkan para pelaku ketidakadilan ini - dari genosida ini," kata Rae.

China telah dituduh oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia menahan lebih dari satu juta orang Uighur di kamp-kamp penahanan di luar kehendak mereka.

Negara ini juga membantah melakukan pelanggaran hak asasi manusia tetapi bersikeras bahwa "kamp pendidikan ulang" yang mereka bangun di sana diperlukan untuk menekan ekstremisme oleh para Uighur dan Muslim Turki lainnya.

Bachelet sebelumnya berjanji untuk mempublikasikan laporan itu pada 31 Agustus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement