Selasa 30 Aug 2022 18:20 WIB

AP II Jajaki Kerja Sama dengan Bandara Los Angeles

Los Angeles International Airport merupakan bandara terbesar dan tersibuk di dunia.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin. PT Angkasa Pura II menjajaki kerja sama dengan Los Angeles World Airport (LAWA).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin. PT Angkasa Pura II menjajaki kerja sama dengan Los Angeles World Airport (LAWA).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Angkasa Pura II menjajaki kerja sama dengan Los Angeles World Airport (LAWA). Hal tersebut berkaitan dengan upaya menjadikan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) dan Los Angeles International Airport (LAX) sebagai sister airport

“AP II berupaya untuk melakukan pengembangan bandara secara menyeluruh,” kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (30/8/2022). 

Baca Juga

Awaluddin menyatakan pengambangan dilakukan dengan melakukan pembangunan secara fisik seperti pengembangan terminal penumpang dan peningkatan kapasitas landasan pacu. Selain itu, AP II juga ingin bandara memiliki jaringan yang luas baik di dalam negeri maupun jaringan global.

Dia menegaskan, AP II telah memiliki rencana pengembangan Bandara Soekarno-Hatta yang komprehensif. Setelah Terminal 3 dibuka, dilakukan revitalisasi Terminal 1 dan Terminal 2, lalu ke depannya pembangunan Terminal 4, pembangunan cargo village, pembangunan integrated building dan lain sebagainya. 

“Pembangunan fisik ini perlu diikuti dengan perluasan jaringan global untuk semakin memperkuat posisi Bandara Soekarno-Hatta di dunia, termasuk hari ini kami membahas kerja sama dengan Los Angeles World Airport selaku pengelola LAX,” ungkap Awaluddin.

Los Angeles International Airport merupakan salah satu bandara terbesar dan tersibuk di dunia. Pada 2021 di tengah pandemi Covid-19, Los Angeles International Airport mengumumkan berada di peringkat kelima di dalam daftar bandara tersibuk dunia yang dirilis Airport Council International dengan jumlah penumpang sebanyak 48 juta orang.

Saat ini operasional Los Angeles International Airport didukung empat landasan pacu dan sebilan terminal penumpang pesawat. 

Awaluddin mengatakan Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Los Angeles International Airport nantinya dapat menjalin kerja sama dalam bentuk sister airport untuk saling berbagi ilmu dan pengetahuan. Alam pertemuan dengan AP II, CEO LAWA Justin Erbacci menjelaskan bahwa saat ini Los Angeles International Airport adalah salah satu pintu utama menuju Amerika Utara. 

Erbacci menuturkan saat ini tengah dilakukan berbagai pengembangan di bandara tersebut, termasuk pembangunan Automated People Mover. Sementara di Bandara Soekarno-Hatta sendiri telah dioperasikan Automated People Mover atau dikenal juga dengan Skytrain atau KA layang sebagai moda transportasi untuk mendukung mobilitas penumpang pesawat dan pengunjung bandara dari dan ke Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3, dan Stasiun Kereta Bandara. 

“Terminal 2 dan Terminal 3 juga tengah dilakukan modernisasi yang akan segera dibuka, lalu juga modernisasi di Terminal 4 dan Terminal 5,” ujar Erbacci.

Erbacci menuturkan LAWA sangat menanti untuk dapat bekerja sama dengan AP II. Erbacci menuturkan keduanya dapat bekerja sama di berbagai bidang, teknologi, inovasi, serta berbagi best practice. 

“Kami sangat menyambut kedatangan AP II untuk melihat apa yang telah kami lakukan di Los Angeles International Airport,” ucap Erbacci. 

Walikota Los Angeles Eric Garcetti dalam pertemuan tersebut menuturkan kerja sama yang diharapkan nantinya dapat membawa lebih banyak penumpang. Peningkatan penumpang diharapkan juga terjadi di kedua bandara

“Dapat membawa penumpang lebih banyak ke Anda, dan tentunya juga lebih banyak ke kami,” tutur Garcetti.

Penjajakan kerja sama dengan LAWA ini merupakan bagian dari upaya AP II memperluas jaringan global guna meningkatkan standar pengelolaan bandara-bandara di Indonesia.  Sebelumnya, Changi Airport Group selaku pengelola Bandara Changi di Singapura juga sudah melakukan diskusi dengan AP II. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement