Rabu 31 Aug 2022 17:25 WIB

Negara-Negara Nordik Dukung Larang Visa Bagi Warga Rusia

Estonia, Finlandia, Lithuania, Latvia, dan Polandia sepakat membatasi turis Rusia.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Foto file 17 Maret 2020 ini, menunjukkan lalu lintas masuk ke Finlandia di stasiun perbatasan Nuijamaa di antara Finlandia dan Rusia di Lappeenranta, Finlandia, pada saat penutupan yang jarang terjadi karena COVID-19. Estonia dan Finlandia ingin negara-negara Eropa berhenti mengeluarkan visa turis ke Rusia di tengah perang di Ukraina. Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas mengatakan Selasa bahwa “mengunjungi Eropa adalah hak istimewa, bukan hak asasi manusia.” Rekannya dari Finlandia, Sanna Marin, mengatakan orang Rusia yang bepergian ke Eropa
Foto: Lauri Heino/Lehtikuva via AP
Foto file 17 Maret 2020 ini, menunjukkan lalu lintas masuk ke Finlandia di stasiun perbatasan Nuijamaa di antara Finlandia dan Rusia di Lappeenranta, Finlandia, pada saat penutupan yang jarang terjadi karena COVID-19. Estonia dan Finlandia ingin negara-negara Eropa berhenti mengeluarkan visa turis ke Rusia di tengah perang di Ukraina. Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas mengatakan Selasa bahwa “mengunjungi Eropa adalah hak istimewa, bukan hak asasi manusia.” Rekannya dari Finlandia, Sanna Marin, mengatakan orang Rusia yang bepergian ke Eropa

REPUBLIKA.CO.ID, PRAHA -- Negara-negara Nordik mendukung usulan larangan visa bagi warga Rusia untuk masuk Uni Eropa. Dalam pertemuan Menteri Luar Negeri, negara anggota Uni Eropa masih terpecah terkait wacana tersebut.

Menteri-menteri Luar Negeri Uni Eropa diperkirakan akan menyepakati perjanjian fasilitasi visa dengan Moskow. Artinya warga negara Rusia harus menunggu lebih lama dan membayar lebih banyak untuk mendapatkan visa ke Eropa tapi tidak dilarang sepenuhnya.

Baca Juga

"Posisi Lithuania adalah jumlah turis (Rusia) yang datang ke Uni Eropa harus dikurangi bila tidak dilarang sama sekali," kata Menteri Luar Negeri Lithuania Gabrielius Landsbergis, Rabu (31/8/2022).

Surat kabar Financial Times melaporkan Estonia, Finlandia, Lithuania, Latvia dan Polandia telah menulis pernyataan bersama. Mereka meminta Komisi Eropa mengajukan kebijakan untuk "dengan tegas menurunkan aliran warga Rusia yang masuk ke Uni Eropa dan area Schengen."

"Sampai kebijakan diterapkan ke tingkat Uni Eropa, kami akan mempertimbangkan menetapkan kebijakan sementara di tingkat nasional untuk mengatasi isu masalah keamanan yang nyata berkaitan meningkatnya gelombang warga Rusia masuk perbatasan kami," kata negara-negara itu seperti dikutip Financial Times.

Sementara itu dalam pertemuan di Praha, Menteri Luar Negeri Ukraina  Dmytro Kuleba juga mengusulkan untuk memberikan program khusus pada tentara Rusia yang tidak lagi ingin berperang dengan Ukraina.

"(Pesannya): selamatkan diri anda dan pergi, turunkan senjata, menyerah pada pasukan Ukraina, dan ambil kesempatan untuk memulai kehidupan baru," kata Kuleba.

"Saya yakin tawaran ini layak dibuat, karena bahkan hanya satu orang Rusia yang menurunkan senjata dan memutuskan pergi, artinya menyelamatkan nyawa rakyat Ukraina dan semakin dekat menuju perdamaian," tambahnya.

Sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta tentara Rusia untuk menyelamatkan diri. Setelah pasukannya menggelar serangan ke bagian selatan untuk merebut kembali wilayah itu.

Namun Moskow mengklaim mereka berhasil memukul mundur serangan tersebut. Menurut Rusia, Kiev yang kehilangan banyak pasukannya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement