Kamis 01 Sep 2022 09:52 WIB

IHSG Dibuka Turun, Cek Rekomendasi Saham yang Berpotensi Bullish

Penurunan saham teknologi menjadi penekan IHSG pagi ini.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya (ilustrasi). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan Kamis (1/9/2022) di level 7.166,42.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA
Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya (ilustrasi). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan Kamis (1/9/2022) di level 7.166,42.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan Kamis (1/9/2022) di level 7.166,42. Meski demikian, IHSG diproyeksi berpeluang menguat awal September ini. Penurunan saham teknologi menjadi penekan IHSG pagi ini dengan BUKA dan GOTO masing-masing terkoreksi lebih dari 1 persen. Selain itu, BMRI juta berkontribusi dengan penurunan sebesar 1,41 persen. 

Pelemahan IHSG pagi ini juga sejalan dengan indeks saham di Asia yang dibuka turun setelah indeks saham utama di Wall Street semalam mengakhiri Agustus dengan penurunan selama empat hari beruntun. Menurut Phillip Sekuritas Indonesia, sentimen masih di pengaruhi oleh kekhawatiran mengenai kenaikan suku bunga secara agresif oleh bank sentral AS Federal Reserve dan bank-bank sentral di Eropa maupun Asia.

Baca Juga

"Langkah ini dikhawatirkan akan memicu perlambatan ekonomi seiring dengan masih tingginya tingkat inflasi di AS," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Kamis (1/9/2022). 

Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS bertenor 10 tahun naik 7 bps menjadi 3,18 persen padahal di awal Agustus yield berada di 2,6 persen. Investor masih mempertimbangkan data-data pasar tenaga kerja AS.

Di pasar komoditas, harga minyak mentah bergerak turun seiring dengan prospek kenaikan suku bunga oleh banyak bank sentral di dunia yang memicu kekhawtiran mengenai perlambatan ekonomi global. Selain itu, investor juga mengantisipasi hasil pertemuan OPEC+ pada 5 September mendatang yang akan membahasa produksi dan pasokan minyak dunia.

Untuk hari ini, investor menunggu rilis data Caixin/Markit Manufacturing PMI Agustus China. Dari dalam negeri, investor menunggu rilis data Manufacturing PMI Indonesia dan data inflasi Agustus.

Phillip Sekuritas Indonesia melihat beberapa saham berpotensi menguat secara teknikal.

MAPI

Short Term Trend   : Bullish

Medium Term Trend  : Bullish

Trade Buy          : 1005-1010

Target Price 1     : 1060

Target Price 2     : 1085

Stop Loss          : 950

MTDL

Short Term Trend   : Bullish

Medium Term Trend  : Bullish

Trade Buy          : 700

Target Price 1     : 800

Target Price 2     : 900

Stop Loss          : 605

SSMS

Short Term Trend   : Bullish

Medium Term Trend  : Bullish

Trade Buy          : 1385

Target Price 1     : 1510

Target Price 2     : 1550

Stop Loss          : 1260

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement